Sekolah Negeri di Purwokerto Mengaku Siap Laksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Sekolah Negeri di Purwokerto Mengaku Siap Laksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer

PURWOKERTO- Tahun ini, Kementerian Pendidikan menerapkan ujian nasional berbasis Komputer (UNBK). Meskipun bagi sekolah yang belum siap, bisa melaksanakan ujian manual. Sejumlah sekolah negeri mengaku siap meski kebijakan pelaksanaan ujian nasional berubah. Kepala SMPN 5 Purwokerto, Ibnu Tavip Martapa menilai, dalam perjalanan pendidikan tidak mungkin terlepas dari pergantian kebijakan. Menurutnya, perubahan tersebut pasti untuk suatu kebaikan. "Intinya untuk kebaikan, mutu, kualitas, dan kuantitas menjadi lebi maju," katanya. Sementara terkait, pelaksanaan UNBK, SMPN 5 Purwokerto mengaku siap melaksanakan. Saat ini sudah tersedia 90 komputer. Jumlah tersebut dinilai sudah memenuhi untuk menunjang siswa mengerjakan UN. Sementara jika ada kekurangan, SMPN 5 Purwokerto sudah menandatangani kerjasama dengan SMA Negeri Ajibarang. Menurut Ibnu Tavip, tidak mempermasalahkan jika harus menyediakan komputer, meskipun harus mengeluarkan modal dari sekolah. Sebab, menurutnya hal itu justru menjadi keuntungan tersendiri untuk pihak sekolah karena dapat digunakan selama bertahun-tahun. "Bisa dibantu dengan dana Bantuan Operasional Sekolah. Tidak ada masalah," tuturnya. Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMKN 1 Purwokerto, Asep Saiful Anwar. Menurutnya perubahan yang dilakukan pemerintah pusat sudah pasti melalui pembahasan yang bijaksana. "Kalau terus di zona nyaman, bagaimana generasi penerus bangsa mau maju," ujar Asep. Sementara menghadapi UN tahun ini, pihaknya tidak hanya memberikan kesiapan mental pada siswa, tetapi juga pada guru. Pasalnya, juga berpengaruh pada psikologis siswa, jika dari guru memberi motivasi untuk menyemangati siswa. Ketika disinggung kesiapan UNBK, Asep Saiful Anwar merasa yakin para siswa tidak perlu cemas untuk mengerjakan soal UN melalui komputer. Apalagi di SMKN 1 Purwokerto juga sudah menyediakan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). "Melalui UNBK ini justru lebih baik, karena meminimalisir kebocoran soal, dan hasil kerja siswa juga lebih obyektif," kata Asep. Senada disampaikan Kepala SMAN 2 Purwokerto, Drs Tohar. Menurut Tohar, sekolahnya siap menerima apa yang menjadi keputusan dari pemerintah pusat mengenai UN. Pihaknya lebih fokus mempersiapka para siswa kelas XII. "Sekarang sudah eranya serba eletronik, tidak ada salahnya diterapkan di dunia pendidikan. Untuk siswa tinggal menyesuaikan cara mengerjakan soal yang biasanya menghadapi kertas, sekarang berhadapan dengan layar monitor," tutur Tohar. Selain itu, dalam pelaksanaan UNBK, SMAN 2 Purwokerto dan Balai Pendidikan dan Pelatihan (BPP) bekerjasama dengan berbagai pihak demi kelancaran UN. Termasuk menjaga kelancaran listrik dan jaringan internet. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: