Bupati Purbalingga Minta Petani Terapkan Pertanian Cerdas Iklim

Bupati Purbalingga Minta Petani Terapkan Pertanian Cerdas Iklim

Bupati saat memanen padi hasil pertanian cerdas iklim.-PROKOMPIM UNTUK RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta petani memanfaatkan teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Teknologi tersebut diluncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan RI), agar petani memperoleh hasil panen yang memuaskan.

Bupati menjelaskan, teknologi tersebut sudah dibuktikan keberhasilannya, oleh petani Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja.

Petani di wilayah desa tersebut, berhasil melaksanakan panen bersama di tengah musim kemarau dan dampak El Nino. 

"Saya berharap program CSA yang telah dilaksanakan di Desa Kembangan bisa ditularkan kepada seluruh petani di wilayah Purbalingga," kata Bupati.

BACA JUGA:Hendak Salurkan Air Bersih, Mobil Pikap Terperosok Masuk Jurang di Pengadegan

BACA JUGA:SMP UMP Menggelar International Seminar on Education 2023

Bupati menjelaskan, pertanian cerdas iklim ini terbukti mampu membantu para petani, untuk mempertahankan produksi padinya.

“Melalui demplot padi CSA SIMURP ini saya berharap petani di Kembangan, serta para penyuluh bisa melakukan transfer knowledge kepada gapoktan dan kelompok petani yang lain," lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Mukodam menjelaskan, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh petani dari pemanfaatan CSA ini.

Diantaranya adalah sumbangsih para petani untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global.

BACA JUGA:Selesaikan Kredit Macet Rp 2,154 M, PT BPR BKK Purbalingga Kembali Kerjasama dengan Kejari

BACA JUGA:Tuntut Kenaikan Tarif, Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Kantor DPRD Banyumas

“Selain menghemat penggunaan air pada lahan persawahan, teknologi ini juga bisa menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 54,7 persen,” ujarnya.

Dari segi produktivitas, menurutnya, mampu meningkatkan produksi rata-rata hingga 26 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: