Sejarah Kacang Umpet Oleh-Oleh Khas Purbalingga yang Legit!

Sejarah Kacang Umpet Oleh-Oleh Khas Purbalingga yang Legit!

Sejarah Kacang Umpet Oleh-Oleh Khas Purbalingga yang Legit-purbalinggakab.go.id-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Purbalingga menjadi kota yang kaya akan wisata dan kulinernya. Karena itulah eksistensi kacang umpet terus menjadi andalan bagi masyarakat untuk disajikan kepada wisatawan.

Banyak sekali oleh-oleh khas Purbalingga yang bisa kalian coba dengan rasa yang beragam. Namun khusus yang satu ini, rasanya yang sangat gurih dan legit dapat membuat siapapun goyang lidah.

Kacang Umpet sejauh ini menjadi sebuah cerita yang panjang dan berhasil membantu perekonomian akar rumput Purbalingga sebagai penghidupan yang teramat layak.

Berikut informasi mengenai sejarah kacang umpet oleh-oleh khas Purbalingga yang telah Radarmas rangkum dari berbagai sumber;

BACA JUGA:Kutabawa Flower Garden, Wisata Purbalingga yang Cocok Untuk Menenangkan Pikiran

BACA JUGA:Belum Sempat Dioperasikan Sejak Dibangun, Objek Wisata Purbalingga Bumi Sambara Mangkrak dan Rusak

Sejarah Kacang Umpet Purbalingga

Kacang umpet khas Purbalingga sudah dibuat sejak 2004. Salah satu pengusaha kacang umpet yang terbilang sukses yaitu Budiyono dari Toyareja. Menurutnya, bisnis kacang umpet itu sangat menjanjikan.

Pada mulanya, dia mendapatkan resep kacang umpet dari keluarganya di Bondowoso Jawa Timur. Dia dan istrinya yang bernama Hiyarti mencoba peruntungan dengan memproduksi kacang umpet.

Pada awalnya, mereka hanya berdua dalam membuat kacang umpet tersebut tanpa bantuan dari tetangga. Bahkan saudara yang berada di dekatnya pun menolak untuk membantu pembuatan kacang umpet tersebut.

Menurut Budiyono, alasan keluarganya menolak untuk membantu pembuatan karena menganggap usaha tersebut tak akan bertahan lama. Menariknya, pada awal praktik pembuatan kacang umpet hasilnya gosong.

Hiyarti yang merupakan mantan pengrajin tempe bertugas membuat adonan, mengiris, menggulung, dan menggoreng sampai mengemasnya kecil-kecil. Berikutnya Hiyarti juga mengurus keuangan, sedangkan Budiyono bagian keliling dengan sepeda onthel untuk diantar ke pasar.

BACA JUGA:Kabar Kurang Baik, Pariwisata Purbalingga Turun Peringkat di Jateng, Dinporapar Kembangkan Aplikasi Android

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: