Pelajar Jadi sasaran Penyebaran Paham Radikal

Pelajar Jadi sasaran Penyebaran Paham Radikal

PURWOKERTO-Mengantisipasi gerakan radikal di Banyumas, Jum'at (29/1) kemarin, digelar sosialisasi paham radikalisme di Gedung Korpri. Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuma mengklaim belum ada laporan terkait beredarnya buku berisi paham radikalisme. Ken Setiawan dari NII Krisis Center mengatakan, pelajar merupakan kalangan yang paling rentan untuk dijadikan pengikut ajaran sesaat dan paham radikal. Karena di usia ini, jiwanya masih labil, sehingga mudah terpengaruh. Terlebih saat ini muncul sejumlah organisasi radikal dan dinyatakan menyimpang. Menurut Ken, dari pengalamanya yang sudah masuk pernah masuk ke Negara Islam Indonesia (NII) para perekrut akan menemui pelajar di luar sekolah, atau tempat nongkrong. Kemudian mereka akan disuguhi sejumlah ayat-ayat Alquran. Selanjutnya mereka dilarang, untuk menyangkalnya, terutama tafsir dan terjemahan versi kelompok radikal atau terlarang. Dengan adanya sosialisasi seperti ini gerakan mereka semakin sempit. Peserta juga bisa menginformasikan kepada teman-teman lainya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas, KH Chariri Sofa, meminta kepada orang tua tidak takut terhadap ajaran agama, jika dibimbing oleh orang yang tepat. Karena dengan adanya beberapa kasus radikalisme yang terkuak, menyebabkan anak jadi liberal. Sosialisasi ini diikuti sekitar 200 pelajar dan guru, yang berasal dari berbagai sekolah di Banyumas. Diselengarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, dengan NII Krisis Center dan Republik Ngapak. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso mengakui, di Dindik tidak ada tim khusus untuk menseleksi buku yang akan digunakan siswa yang ada di Banyumas. Namun jika ada laporan terkait peredaran buku tersebut, pihaknya akan berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. (ida/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: