Cegah Tanaman Kentang Agar Tidak Mati, Ratusan Petani di Dieng Banjarnegara Sedot Air Telaga

Cegah Tanaman Kentang Agar Tidak Mati, Ratusan Petani di Dieng Banjarnegara Sedot Air Telaga

Petani kentang di Dieng Banjarnegara terpaksa sedot air telaga Merdada salah satu objek wisata di Dieng. -PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kesulitan air akibat musim kemarau saat ini dirasakan oleh para petani kentang di dataran tinggi Dieng, BANJARNEGARA. Hujan yang tak turun selama 3 bulan terakhir, membuat sumber mata air untuk pengairan lahan tanaman kentang milik petani mengering.

Kondisi ini membuat petani di Dieng, Banjarnegara terpaksa menyedot air dari salah satu objek wisata di Dieng Telaga Merdada untuk menyirami tanaman kentang. Para petani menggunakan pompa diesel untuk melakukan penyedotan. Meski biaya operasional cukup mahal hingga mencapai Rp 50 ribu per hari.

Menurut petani, penyedotan air merupakan satu-satunya cara untuk mempertahankan tanaman kentang mereka agar tidak mati kekeringan.

“Kami menyambung pompa dengan pipa paralon sejauh 1 kilometer untuk menyemprot tanaman kentang, yang berusia antara 2 hingga 3 bulan,” kata salah satu petani di Dieng, Banjarnegara, Joko, Rabu (20/9/2023).

BACA JUGA:Desa Kaliajir Banjarnegara Masih Dilanda Kekeringan, Warga Ambil Air dari Sungai, Namun Berbau Karat

BACA JUGA:Krisis Air Bersih, TNI Polri Salurkan 12 Ribu Air Beraih di Desa Aribaya Banjarnegara

Rata-rata setiap petani membutuhkan air hingga 15.000 liter setiap harinya. Hingga saat ini 20 hektare lahan tanaman kentang menggantungkan sumber air untuk penyiraman dari telaga ini.

Sementara akibat penyedotan air ini, debit air telaga Merdada mengalami penyusutan, permukaan air turun hingga mencapai 30 sentimeter.(jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: