Mengenal Lebih Dekat Indhang dalam Kesenian Lengger Banyumasan

BACA JUGA:Guru dan Siswa Terkesan, Orang Luar Negeri Pelajari Lengger Banyumasan

 

Kekuatan ghaib atau Indhang tidaklah serta-merta didapatkan oleh penari Lengger Banyumas dengan mudah. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dilakukan di antaranya:
1. Menjalankan tata aturan yang berlaku seperti bersemedi, berpuasa, mandi air kembang setaman, dan lain-lain.
2. Memasang sesajen di hari-hari tertentu.
3. Sudah mengikuti proses magang menjadi penari Lengger atau disebut Unthul.
4. Menaati segala pantangan yang digariskan.
5. Latihan menari dan tembang agar memiliki keterampilan yang tinggi.
6. Tidak boleh takabur dan sombong.

Untuk bisa dirasuki Indhang ketika pertunjukan Lengger, terdapat ritus yang perlu dilakukan oleh para penari. Masuknya Indhang ke dalam tubuh penari biasanya melalui tembang yang disebut "mantra".  Mantra inilah yang berfungsi untuk mengundang dan mendatangkan Indhang.

Setelah manta tersebut dinyanyikan, penari kemudian merasakan adanya kekuatan yang begitu hebat. Kekuatan inilah yang mengajak penari untuk menyanyi serta menari dengan kekuatan yang lebih. Baik itu tenaga yang kuat, bisa menari dan menyanyi selama berjam-jam, maupun wajahnya akan tampak lebih cantik.

Tak hanya itu, ketika Indang merasuki tubuh penari Lengger, mereka juga bisa memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit seseorang dengan cara mencium kening orang tersebut.

BACA JUGA:Kolaborasi Apik Antara Lengger Klasik dan Aplang di Kota Lama Banyumas

BACA JUGA:Lantik Paguyuban Ebeg Tingkat Kecamatan, Sadewo : Sudah Ada Rumah Lengger, Diharapkan Ada Rumah Ebeg di Banyum

Gerakan tarian pemain Lengger Banyumas yang sudah kerasukan Indhang jika dilihat sangatlah berbeda dengan pemain lainnya. Adanya kekuatan dalam tubuhnya membuat stamina yang dihasilkan juga lebih, sehingga tarian yang dilakukan lebih bagus dan ekstra.

Indhang yang merasuki pemain Lengger tentu berbeda dengan Indhang pemain ebeg. Biasanya Indhang yang merasuki pemain ebeg adalah Indhang jahat dan Indhang yang sudah punya dendam dengan seseorang semasa hidupnya. Oleh karena itu, hal-hal yang dilakukan ketika pemain ebeg mendem atau wuru jauh lebih ekstrim jika dibandingkan dengan Indhang pemain Lengger.

Memahami fenomena Indhang dalam kesenian Lengger Banyumas merupakan langkah penting untuk tetap menghargai keanekaragaman budaya lokal. Hal ini perlu dilakukan agar warisan budaya yang berharga ini bisa tetap lestari hingga masa yang akan datang. (*)

Sumber: