Mahasiswa KKN UMP Distribusikan Bantuan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan

Mahasiswa KKN UMP Distribusikan Bantuan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan

Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendistribusikan bantuan air bersih ke Desa Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat kekeringan pada musim -Humas UMP untuk Radarmas-

PURWOKERTO, RADAR BANYUMAS - Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendistribusikan bantuan air bersih ke Desa Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat kekeringan pada musim kemarau.

Sedikitnya ada 20.000 liter air dengan sasaran warga Dukuh Gondang dan Dukuh Tengah. Air bersih tersebut dimanfaatkan warga untuk aktivitas sehari hari seperti untuk air minum, mandi, mencuci dan lain lain. 

Mahasiswa KKN UMP Kurniawan Ibnu mengatakan, program kerja tersebut mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat maupun pemerintah Desa Belik. Program ini menjadi kegiatan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak karena air adalah bagian vital kebutuhan makhluk hidup. 

“Persoalan utamanya adalah mengalami kekurangan air bersih dikarenakan akses air yang sulit dan faktor musim. Maka Kami mahasiswa KKN desa Belik mengadakan program kerja kelompok pembagian air bersih gratis,” jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, Program kerja tersebut difokuskan pada pendistribusian air di dua dukuh yang mengalami kekurangan air cukup serius yaitu Dukuh Gondang dan Dukuh Tengah. 

Dijelaskan, pada saat ini di beberapa wilayah banyak yang mengalami masalah kekeringan dan kekurangan air bersih. Permasalahan kekeringan dan kurangnya pasokan air adalah dua masalah serius yang banyak dihadapi masyarakat saat ini. Beberapa aspek dari permasalahan ini diantaranya adalah faktor pemanasan global.

Menurutnya, penggunaan air yang boros dan tidak efisien dalam sektor industri, pertanian, dan rumah tangga dapat memperburuk masalah kekurangan air. Air yang terbuang sia-sia atau tidak dikelola dengan baik dapat mengurangi ketersediaan air bersih. 

“Selain hal ini juga dampak dari perubahan pola hujan. Penggundulan hutan dan perubahan penggunaan lahan juga menjadi faktor yang dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air. Ini mengakibatkan aliran permukaan yang lebih cepat dan berkurangnya cadangan air dalam tanah,” ungkapnya. (Eka/Tgr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: