Nelayan Jetis Panen Ubur-Ubur Hingga 200 Ton di Laut Selatan Jawa

Nelayan Jetis Panen Ubur-Ubur Hingga 200 Ton di Laut Selatan Jawa

Nelayan Jetis memindahkan ubur-ubur yang dipanen dari Laut Selatan Jawa untuk dibawa ke Cilacap-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Nelayan di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu panen ubur-ubur. Saat ini ubur-ubur di Laut selatan Jawa jumlahnya sangat banyak. Bahkan tempat pengolahan dipenuhi oleh ubur-ubur.

Ketua TPI Jetis, Marimum Mariyogi mengatakan, saat ini sedang ubur-ubur. Apalagi musim angin dari timur, lalu cuaca dingin, yang artinya kemaru berkepanjangan akan muncul ubur-ubur di perairan. 

"Dalam sehari nelayan di Jetis panen ubur-ubur sebanyak 150 sampai 200 ton," kata Marimun Mariyogi, Kamis (31/8/2023). 

Marimum menuturkan, biasanya dalam sehari satu nelayan mampu mendapatkan penghasilan Rp 2 juta dalam sekali melaut. Jika dalam sehari mereka berangkat dua kali, biasanya mendapatkan Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

 BACA JUGA:10 Ribu Nelayan Tercover Asuransi dari Anggaran Perubahan APBD Cilacap

BACA JUGA:Waspada Muncul Ubur-Ubur Api, Ini Akibatnya Jika Tersengat

"Harga ubur-ubur per kilogram Rp 900. Tidak tinggi, untungnya tidak banyak. Berbeda dengan hasil tangkapan ikan, seperti ikan layur dan bawal putih," kata dia. 

Menurut Marimun, ubur-ubur yang ditangkap oleh nelayan Jetis diproses dan akan dikirim ke Cilacap untuk di ekspor ke ke China, Taiwan, Korea dan Jepang.

"Ubur-ubur diproses untuk dikirim ke Cilacap, karena ada pengepulnya di sana. Ikan juga bagus minggu ini, nelayan dapat semua. Rata-rata ikan layur, kakap merah sedang keluar," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: