Petani Desa Kamulyan Beli Air untuk Mengairi Sawah Akibat Musim Kemarau

Petani di Desa Kamulyan, Turimin sedang memanen kacang hijau, Rabu (30/8/2023). Agar tanaman tumbuh hingga panen, ia membeli air.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Musim kemarau dimanfaatkan petani di Desa Kamulyan, Kecamatan Tambak untuk menanam palawija. Salah satunya kacang hijau.
Salah satu petani, Turimin Ahmadi, menceritakan untuk menyelamatkan tanaman kacang hijau hingga panen, sampai membeli air untuk mengairi sawahnya.
"Jer basuki mawa beya, maka saya berani beli air untuk mengairi tanaman kacang hijau di musim kemarau. Biaya Rp 25 ribu per malam," terang Turimin, Rabu (30/8/2023).
Turimin membeli air ke desa tetangga untuk mengairi tanaman kacang hijau. Air dialirkan ke sawah melalui saluran. Dari fase tanam hingga panen membutuhkan setidaknya lima kali membeli air.
BACA JUGA:Kemarau Panjang Akibatkan Tekanan Air di Wilayah Cilacap Kota Terganggu
BACA JUGA:Dampak Kekeringan di Banyumas Berpotensi Masih Akan Meluas, Puncak Kemarau Diperkirakan November
Pembelian air untuk mengairi tanaman kacang hijau memang menambah biaya produksi. Setelah pupuk, ada juga obat-obatan untuk semprot hama dan lainnya.
"Walau harus membeli air untuk mengairi tanaman kacang hijau, kalau dihitung-hitung masih ada untungnya," beber Turimin.
Lebih lanjut Turimin menyampaikan, sawah yang digarap merupakan sewa tahunan. Lantaran bukan sawah milik sendiri, oleh karena itu, ketika hanya menanam padi dalam setahun kurang menghasilkan.
Sehingga, Turimin dan sebagian petani lainnya yang menyewa sawah tahunan berupaya memaksimalkan potensi, yaitu tanam palawija di musim kemarau.
BACA JUGA:Keterangan Terdakwa Sopir Fortuner Dimentahkan Majelis Hakim
"Dari satu kilogram benih bisa dapat sekitar empat puluh kilogram," tandas Turimin. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: