Vegetasi Tidak Tepat, Cadangan Air Tanah di Purbalingga Terancam

Vegetasi Tidak Tepat, Cadangan Air Tanah di Purbalingga Terancam

Penanaman pohon di wilayah Utara Purbalingga, setahun lalu. (Amarullah Nurcahyo/Radar Banyumas)--

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID- Cadangan air tanah yang berpengaruh pada tercukupinya sumber air di Kabupaten Purbalingga harus serius dicermati. Karena saat ini di wilayah tangkapan air seperti di Utara Purbalingga, semakin banyak berubah vegetasinya. 

 

Padahal di daerah tangkapan air itu membutuhkan vegetasi yang mendukung. Ketua Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Rimba Jati Kabupaten Purbalingga, Heru Hariyanto mengatakan, cadangan air bersih dari sumber air yang ada di Kabupaten Purbalingga semakin terancam.

 

Indikatornya sejumlah vegetasi di wilayah pegunungan berubah menjadi tanaman pertanian hortikultur maupun tanaman yang tidak bisa menangkap air.

 

"Cadangan air tanah sangatlah penting bagi manusia untuk menjaga keseimbangan siklus air dan mencegah adanya krisis air terutama air bersih yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Menjaga kelestarian lingkungan di sekitar rumah dan di tempat lain," paparnya, Rabu 23 Agustus 2023.

 

BACA JUGA:IKM Logam Purbalingga Didorong Mampu Produksi Suku Cadang Industri Otomotif

BACA JUGA:Cegah Kematian Akibat Diare, Seribu Lebih Balita Purbalingga Bakal Diimunisasi Vaksin Rotavirus

 

Tak hanya pada cadangan air tanah, adanya vegetasi yang tidak sesuai bisa memicu terjadinya bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor dan lainnya. Karenanya, upaya yang harus dilakukan sinergis, mulai dari menyadarkan masyarakat tidak merusak atau mengubah vegetasi dan menyeleksi ketat pemanfaatan sumber air dalam perizinannya.

 

"Pemanfaatan air bisa model sumur bor, sumur pantek, air permukaan yang digunakan untuk usaha skala besar. Pengusaha harus memiliki izin pengelolaan," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: