Dinporabudpar Banyumas Akui Realisasi Target Pendapatan Sektor Wisata Masih Berat
Suasana salah satu wahana yang ada di Obyek Wisata Baturraden, (10/8/2023).-DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sampai Agustus ini, Dinporabudpar Kabupaten Banyumas mencatat pendapatan dari sektor wisata baru tercapai Rp 9,94 miliar atau 21 persen dari total target Rp 46,5 miliar yang terdiri dari obyek wisata yang dikelola UPT Purwomas dan UPT BLUD. Target tersebut diakui oleh Dinporabudpar Kabupaten Banyumas cukup berat untuk bisa terealisasi hingga akhir tahun ini.
"Cukup berat bagi kami. Penetapan angka itu, berdasarkan satu aspek saja yaitu angsuran PEN tidak berdasarkan potensi obyek wisata itu sendiri. Kalau kami melihatnya seperti itu yang ada," kata Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Wardoyo.
Ia menambahkan, setelah melakukan evaluasi dan pembahasan terkait potensi pendapatan daerah melalui sektor wisata ada sebuah pemahaman jika angka realistis yang bisa dicapai sektor pendapatan adalah Rp 25 miliar.
"Jadi targetnya tetap Rp 46,5 miliar, tapi angka realistis yang bisa kita peroleh itu Rp 25 miliar," paparnya.
BACA JUGA:Razia Gabungan, 5 Pekerja Tempat Hiburan di Purwokerto Positif Psikotropika
BACA JUGA:Merekam Pesona Kemajuan Jawa Tengah, Ayo Sumbangkan Karya dalam Kompetisi Video Amatir
Saat ini untuk pengelolaan obyek wisata pemerintah daerah Kabupaten Banyumas dikelola oleh UPT Purwomas meliputi Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, THR Pangsar Soedirman, Museum Wayang Sendang Mas, Tirta Husada Kalibacin. Sementara untuk Lokawisata Baturraden, Taman Apung Mas Kemambang, Menara Pandang Teratai, dan Taman Botani dikelola oleh UPT BLUD.
"Sejauh ini, Lokawisata Baturraden masih menjadi primadona. Menara Teratai mulai ada peningkatan, Taman Botani sudah mulai mendekati target, rata-rata Lokawisata Baturraden itu per bulan bisa mencapai Rp 1 miliar," ujarnya.
Terkait capaian target pendapatan yang belum sesuai harapan ia katakan, disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama ia melihat, saat ini adalah kondisi perekonomian, yang belum pulih sepenuhnya paska pandemi.
"Ekonomi naik wisata naik. Perubahan pola konsumsi dan belanja dari masyarakat, dulu tidak ada biaya rutin yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pulsa, dan pola makan sekarang mohon maaf bergeser ke kuliner hampir beli semua," tuturnya.
BACA JUGA:Curi HP di Rumah Kos, Seorang Waria Diciduk Petugas Polsek Wanareja
BACA JUGA:Hingga Juli 2023 Terdapat 13 Laporan, Masyarakat Dihimbau Waspada Curanmor
Upaya yang dilakukan untuk mengejar pendapatan daerah ia jelaskan, dilakukan dengan menambah sarana dan prasarana di tempat wisata. Juga menggelar berbagai event untuk menarik kunjungan wisatawan.
Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Banyumas Arief Dwi Kusuma Wardhana mengatakan, saat ini kebutuhan target yang dibebankan dan realisasi itu masih jauh. Masih perlu banyak pembenahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: