25 Bayi di Ajibarang Berpotensi Stunting, Ganjar: Posyandu juga Harus Berikan Edukasi

25 Bayi di Ajibarang Berpotensi Stunting, Ganjar: Posyandu juga Harus Berikan Edukasi

Peninjauan penggunaan alat Antropometri KIT di posyandu balita Putra Sejahtera 2 oleh Gubernur Jateng didampingi Wabup Banyumas, Rabu (26/7).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADAR BANYUMAS-

BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Di wilayah Ajibarang, anak usia dibawah dua tahun (Baduta) potensi stunting ada 25 anak.

Menekan angka stunting tersebut, dari pemerintah memberikan bantuan Antropometri KIT kepada puskesmas yang salah satunya sudah dipakai di posyandu-posyandu pada wilayah Desa Kracak.

Pantauan Radarmas, Rabu ini (26/7) Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono dan Kepala Desa Kracak, Darsito meninjau langsung penggunaan Antropometri KIT di posyandu balita Putra Lestari 2 Desa Kracak Kecamatan Ajibarang.

Camat Ajibarang, Arif Ependy membenarkan potensi Baduta stunting di Ajibarang dalam rapat koordinasi percepatan penanganan stunting dengan OPD pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas pekan lalu ada sebanyak 25 anak. Dari 25 anak tersebut yang benar-benar potensial stuntieng seingatnya ada 5 anak.

BACA JUGA:110 Baduta di Kecamatan Pekuncen Resiko Stunting

"25 Baduta potensi stunting di Ajibarang salah satunya ada di Kracak," katanya ditemui Radarmas, Rabu (26/7).

Dalam rapat koordinasi pekan lalu, Arif menjelaskan bantuan sosial terkait stunting selain datang dari DLH Banyumas juga dari beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah Ajibarang dan sekitarnya. Diluar itu, ada juga bantuan sosial dari sebagian bakal calon legislatif dapil Ajibarang. Terkait penghimpunan bantuan sosial untuk percepatan penanganan stunting di Ajibarang, dirinya akan coba mengumpulkan rekan-rekan pengusaha.

"Konsep saya seperti itu," terang dia.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Balai Desa Kracak mengatakan pada wartawan bahwa dari peninjauan yang dilakukannya, di posyandu balita Putra Sejahtera 2 Desa Kracak sudah bagus. Ada senam bagi ibu hamil, periksa setidaknya enam kali dalam masa kehamilan yang telah diatur semuanya sampai dengan asupan gizinya.

BACA JUGA:Turun dari 100, Tersisa 65 Balita di Panusupan Stunting

"Tadi saya melihat saat ibu hamil yang diperiksa ada perhatian dari para kader. Bidan desa hebat, dokter puskesmas dan kepala desanya juga bagus. Bagaimana kita bisa mencegah stunting sejak dari dini," katanya.

Ganjar menjelaskan dari tempat-tempat seperti di Posyandu balita inilah diberikan edukasi. Bagi pasangan yang belum menikah diajari agar memperiksakan diri terlebih dahulu diantaranya pemeriksaan Hemoglobin. Tidak hanya bagi perempuan termasuk laki-lakinya memiliki kebiasaan merokok atau tidak sampai kondisi kesehatannya agar ketika menikah sudah benar-benar siap.

"Dalam pertemuan seperti ini kita bisa mengedukasi banyak hal soal kehamilan, stunting termasuk Keluaga Berencana (KB). Inilah intensitas yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: