Keharusan Pembelian Seragam Siswa Baru di Sebagian SMP Negeri Dikeluhkan Wali Murid
Aktivitas siswa SMP Negeri 2 Jatilawang di hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran 2023/2024.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADAR BANYUMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Memasuki awal tahun ajaran baru 2023/2024, sebagian wali murid mengeluhkan keharusan membeli seragam siswa baru di sekolah.
S, Warga Kecamatan Jatilawang mengatakan sebagai salah satu wali murid baru SMP Negeri 2 Jatilawang, dirinya merasa sangat kecewa karena diwajibkan harus membeli seragam di sekolah. Dirinya sudah menyampaikan telah mempunyai seragam sekolah yang diberikan oleh kakak kelas tetapi tetap tidak bisa.
"Harus beli yang baru. Tidak boleh beli di luar," katanya.
BACA JUGA:Ditarik Kenangan-kenangan Laptop, Orang Tua Murid SD N 1 Bantarwuni Kembaran Keberatan
S menjelaskan harga lima stel seragam ditambah dengan ongkos jahit yang dibelinya di sekolah sekitar Rp 1,8 juta. Harapannya dari pihak sekolah agar tidak semena-mena. Banyak wali murid yang menjerit karena harga seragam yang dinilainya selangit tersebut.
Keluhannya juga sudah disampaikan ke Lapak Aduan Banyumas. Prinsipnya jika bisa memakai seragam bekas, uang bisa untuk memenuhi berbagai keperluan lainnya. Dirinya kasihan dengan wali murid dengan dana pas-pasan. Siswa baru dijadikan lahan bisnis.
"Saya belum tahu harga pasti seragam di luar berapa. Besok (Selasa) mau saya cek harganya," terang dia.
BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Sekolah, Orang Tua Siswa Pilih Menunggu Anak di Sekolah
Disinggung terkait lima stel seragam yang dibelinya di sekolah, kelimanya terdiri dari baju OSIS, baju Pramuka, baju batik, baju kotak-kotak serta baju olahraga berikut topi, dasi dan kaos kaki. Kelima stel seragam tersebut juga sudah dibayarnya lunas. Adapun penyebab dirinya tidak coba membeli kelima stel seragam tersebut di luar sekolah justru dipaksa harus beli di sekolah dengan alasan berbeda model.
"Sudah bayar cash. Kalau tidak nurut anak saya tidak bisa masuk sekolah hari ini (Senin). Siapa tahu bisa dikembalikan kalau ada yang sudah punya seragam," pungkas S.
Dikonfirmasi adanya keluhan wali murid terkait keharusan pembelian seragam di sekolahnya, Kepala SMP Negeri 2 Jatilawang, Widodo, SPd tidak memberikan jawaban. Coba ditemui Radarmas di sekolahnya pada Senin (17/7) siang, kepala sekolah sedang tidak berada di tempat. Sementara pesan dan panggilan melalui WhatsApp juga tidak direspon. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: