Wabup Banyumas Dorong Pemerintah Pusat Bangun JPO di Desa Buniayu Tambak

Wabup Banyumas Dorong Pemerintah Pusat Bangun JPO di Desa Buniayu Tambak

KOORDINASI. Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, tengah melakukan koordinasi terkait usulan pembangunan JPO di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak. -PEMKAB BANYUMAS UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID  - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, tengah berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Senin (10/7). Koordinasi itu dalam rangka, mengajukan proposal pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak.

Sadewo menuturkan, untuk kebutuhan JPO memang mendesak dilakukan. Pasalnya saat ini sekitar 150 warga atau 40 KK di RW 3 Desa Buniayu terisolasi. Keberadaan rel ganda, menjadikan warga harus memutar sekitar 3 sampai 4 km untuk bisa sampai ke tempat ibadah, sekolah, dan tempat publik lainnya.

"Kami sudah bertemu dengan Pak Dirjen Mohamad Risal dan mengajukan proposal pembangunan JPO. JPO ini agar mobilitas warga bisa lebih cepat dan bisa dilalui kendaraan," kata dia.

BACA JUGA:Lokasi Usulan JPO Dikunjungi Ditjen PJKA

Ia menambahkan, alokasi anggaran yang diperlukan untuk membangun JPO sekitar Rp 7 miliar. Namun, dari pihak Ditjen Perkeretaapian ia sampaikan, meminta agar Detail Engineering Design (DED) JPO untuk direvisi.

"Akan diupayakan dibangun tahun ini. Dengan catatan DED nya diperbaiki. Kalau tidak nyandak (sampai)  waktunya maka akan dibangun tahun depan," ucapnya.

Sementara itu Sub Koordinator Perencanaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Kiki Nofisnu mengatakan, pihaknya sudah membuat DED JPO Buniayu sejak tahun 2021. Dan belum bisa dilakukan realisasi pembangunan karena, belum ada alokasi anggaran.

BACA JUGA:Lalu lintas Ramai, Jalan Buniayu-Prembun Minim Rambu

"Tadi infonya, bahwasannya Diten Perkeretaapian menghendaki jembatan penyeberangan orang dan motor. Sedangkan DED yang kita buat dulu hanya JPO, ini kita sedang cek ke konsultan apakah desain yang lama sudah memperhitungkan untuk bisa dilalui kendaraan bermotor atau belum," paparnya.

Terkait revisi DED ia sebut, bisa selesai pekan ini.  Kalau melihat lebar JPO yang dibuat di DED sudah mengakomodir untuk bisa dilewati motor.

"Kalau melihat lebarnya sudah dipersiapkan untuk motor 2,5 meter. Itu kan sudah cukup lebar," tuturnya.

BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun Anggaran, Usulan JPO di Desa Buniayu Tambak Masih Ngambang

Disisi lain, Kepala Desa Buniayu Masdar mengatakan, sejak adanya rel ganda menjadikan warga tidak bisa lagi menyeberang. Satu-satunya cara untuk bisa melakukan mobilitas adalah dengan memutar.

"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun jembatan penyeberangan orang dan motor," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: