Produksi Maggot Desa Pancasan Diujicobakan Untuk Pangan Usaha Ternak Puyuh

Produksi Maggot Desa Pancasan Diujicobakan Untuk Pangan Usaha Ternak Puyuh

Memiliki usaha rumah maggot sendiri, Desa Pancasan bakal mensinergikan maggot dengan usaha ternak Burung Puyuh sebagai pangannya.-Yudha Iman Primadi/Radarmas-

BANYUMAS - Pemerintah Desa Pancasan Kecamatan Ajibarang serius dalam pengembangan usaha milik desa seperti rumah maggot.

Terbaru, desa menggandeng investor untuk membangun usaha ternak Burung Puyuh dengan pangan dari maggot produksi sendiri.

Pantauan Radarmas, di depan hanggar sampah Desa Pancasan, Selasa (6/6), sudah mulai didirikan kandang burung puyuh semi permanen.

Sekretaris Desa Pancasan, Aminurrohman saat dikonfirmasi terkait keberadaan kandang burung puyuh tersebut membenarkan bahwa sudah dimulai ada pembangunan kandang oleh investor dari orang Desa Karangbawang.

Terkait retribusi kepada pihak desa atas kerjasama tersebut, pihaknya baru mulai memperhitungkan setelah usaha benar-benar berjalan.

"Yang terpenting jalan dulu dan menghasilkan. Untuk retribusi tetap ada menyesuaikan," katanya ditemui Radarmas, Selasa (6/6).

Aminurrohman menjelaskan prinsipnya dari Pemdes Pancasan dapat mensinergikan produksi Maggot dari rumah maggot untuk pemenuhan kebutuhan pangan ternak burung puyuh.

Untuk hasil, pihak desa mempercayakan penuh kepada investor yang sebelumnya memiliki latar belakang peternak puyuh.

"Intinya kami memfasilitasi keinginan investor untuk membuka usaha ternak burung puyuh dan desa juga ingin mencoba maggot untuk pangan burung payuh," terang dia.

Disinggung mengenai lambannya proses pembangunan kandang Burung Puyuh, dirinya tidak mengetahui persis kendalanya. Kemunginannya dari investor sedang terkendala pada pendanaan atau yang lainnya.

Dari pengalamannya, untuk ayam petelur, setiap kali waktu bertelur jumlah telur maksimal yang dihasilkan bisa sampai 70 persen.

"Informasinya Burung Puyuh bertelur bisa setiap hari. Gambarannya di ayam petelur hasil sampai 70 persen dari indukan," pungkas Sekdes. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: