Cuaca Hujan Sendat Produksi Gula Kristal Organik
Ketua Koperasi Argo Mulyo Jati, Tarmono mengecek gula kristal, Rabu (21/9) di gudang penyimpanan. Foto Fijri/Radarmas--
BANYUMAS-Wilayah Kabupaten Banyumas masih kerap diguyur hujan. Hal tersebut berimbas pada produksi gula kristal organik.
Saimin adalah salah satu penderes yang memproduksi gula kristal organik di Desa Tanggeran Kecamatan Somagede. Saimin menceritakan ketika hujan praktis tidak dapat memanjat pohon kelapa.
Kondisi hujan, penderes terpaksa menunda mengambil nira. Padahal sudah waktunya nira dideres. Hal tersebut berdampak pada kualitas bahan baku gula kristal.
"Nira untuk membuat gula kristal organik harus yang segar. Sehingga, nira yang terlambat diambil karena faktor cuaca dibuat gula cetak organik," jelas Saimin, Jum'at (24/2).
Penderes enggan menanggung resiko gagal dalam pembuatan gula kristal organik. Meski setiap hari memproduksi, terdapat potensi tidak berhasil dalam menghasilkan gula kristal yang dipicu faktor alam.
Di musim penghujan, nira yang dihasilkan juga lebih sedikit ketimbang saat kemarau. Cuaca sangat berpengaruh pada produktivitas nira kelapa.
"Misalnya sore hari hujan, ada petir, geludug, penderes tidak mengambil nira. Paginya, kalau cuaca terang baru diambil. Nah, niranya itu disebut baul," imbuh Saimin.
Dalam sehari, dalam kondisi normal penderes mengambil nira kelapa dua kali setiap pagi dan sore.
Di cuaca yang tidak menentu dan masih kerap hujan. Penderes sangat berhati-hati memanjat dan turun pohon. Sebab, pohon kelapa licin. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: