Mediasi Tagihan Material dan Jasa Pembangunan SMKN Lumbir Berakhir Damai

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berjalan kurang lebih enam jam sejak pukul 14.00 sampai 20.00, mediasi antara kontraktor pelaksana pembangunan SMKN Lumbir dengan penyedia material, penyedia jasa tenaga kerja borongan, penyedia jasa instalasi listrik, penjaga malam proyek, dan penyedia rumah kontrakan untuk pelaksana di Pendopo Si Panji, Jumat (10/2) berakhir damai.

Direktur kontraktor pelaksana proyek pembangunan SMKN Lumbir, kepala proyek, dan pelaksana proyek bersedia menandatangani surat pernyataan kesanggupan bertanggung jawab penuh terhadap penyelesaian pembayaran penyediaan material, penyedia jasa tenaga kerja atau instalasi listrik, upah penjaga malam, dan biaya kontrak rumah dalam proyek pembangunan SMKN Lumbir.

Dibayarkan pada para penyedia jasa sebesar Rp 1.216.517.730.

BACA JUGA:Camat Non Aktif di Kabupaten Banyumas Ditahan, Terlibat Kasus Penyalahgunaan Dana Eks PNPM

Pembayaran paling lambat 31 Agustus 2023, dengan jaminan pembayaran satu mobil Pajero Sport. 

Camat Lumbir, Susanti Tri Pamuji, S STP, M Si mengatakan, masalah penyelesaian pembayaran penyediaan material, penyedia jasa tenaga kerja/instalasi listrik, upah penjaga malam dan biaya kontrak rumah dalam proyek pembangunan SMKN Lumbir pada para penyedia jasa, difasilitasi mediasi oleh Pemkab Banyumas dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak berlanjut ke ranah hukum.

Kesepakatannya ada penyelesaian pengembalian pembayaran secara bertahap.

BACA JUGA:Tahun Ini SMK N LumbirDitarget Sudah Bisa Terima Siswa-Siswi Baru

"Karena melihat kondisi keuangan dari kontraktor pelaksana saat ini," katanya kepada Radarmas.

Susanti menjelaskan, untuk tahapan pembayaran ada dua.

Pertama dalam satu bulan ini fokus menyelesaikan pembayaran tenaga kerja.

BACA JUGA:Soal Belum Tuntasnya Sebagian Honor Pekerja, Begini Tanggapan Cabdin

Setelah itu, mulai Maret hingga Agustus penyelesaian pembayaran material.

"Jaminannya berupa mobil Pajero Sport tahun 2016. Jaminan tersebut diserahkan pada penyedia material sebagai pemilik tagihan yang belum terbayarkan paling banyak oleh kontraktor pelaksana," terangnya.

Sumber: