Februari Puncak Penghujan, Ini Sungai Yang Harus Diwaspadai di Purbalingga

Februari Puncak Penghujan, Ini Sungai Yang Harus Diwaspadai di Purbalingga

Tepian kanan dan kiri Sungai Klawing di wilayah Kecamatan Kemangkon ,kerusakannya semakin parah, Kamis 29 Desember 2022.-DOK. AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Puncak musim penghujan diperkirakan pada Februari mendatang.

Tercatat untuk Kabupaten Purbalingga mulai penghujan September 2022 lalu. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko SH MH melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana Muhsoni menjelaskan, Februari puncak hujan di Wilayah Utara Purbalingga, dan Wilayah Barat Laut.

BACA JUGA:Awas Bahaya! Link Video Syur 4 Bersaudara Beredar di TikTok dan Twitter

Menghadapi puncak penghujan, beberapa sungai yang melintas dan memiliki hulu di Purbalingga, harus diwaspadai.

Warga didekat aliran sungai diminta tanggap. Tak harus saat hujan di hilir, namun saat di hulu sudah mendung.

Sungai Klawing, Serayu dan Sungai Karang harus mendapat perhatian cermat. Meski sebenarnya semua sungai di Purbalingga berpotensi debit airnya semakin tinggi. Ketika di hulu hujan dengan intensitas  tinggi, maka aliran sungai bisa mengalami kenaikan debit,” katanya, Selasa 3 Januari 2023.

BACA JUGA:Mantan Kepala Kantor Pos Cabang Rembang Purbalingga Divonis 4 Tahun Penjara

Informasi dari Tim SAR juga didapatkan kasus tidak ada hujan di wilayah hilir, namun tiba-tiba aliran salah satu sungai justru besar dan bahkan ekstrem. 

Tak hanya material air, namun material lain seperti potongan kayu dan sampah dari dulu bisa sampai ke bawah.

“Masyarakat yang berada di wilayah pemukiman rawan banjir diminta tanggap terhadap cuaca saat ini. Apalagi akhir-akhir ini banjir di hulu, di hilir yang terkena dampaknya seperti genangan di pemukiman dan rusaknya lahan pertanian,” jelasnya.

BACA JUGA:Tiket Semifinal Piala AFF 2022 Sudah Bisa Dibeli, Ini Link Pemesanannya

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tak segan berkoordinasi dengan aparatur desa, kecamatan dan relawan serta OPD terkait. Karena penanganan utama yaitu menekan adanya korban jiwa.

“Jangan segan menginformasikan jika ditengarai atau sudah terjadi bencan alam," katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: