Belum Masa Panen, Beras Jadi Penyumbang Inflasi Desember 2022
Pedagang beras di Pasar Rakyat Manis Purwokerto menunggu pembeli di kiosnya, yang menyampaikan kenaikan harga beras karena belum masa panen.-Laily Media Yuliana/Radarmas-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Purwokerto pada Desember 2022 tercatat 0,49 persen month to month (mtm).
Meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,31 persen (mtm).
Inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil inflasi 0,57 persen (mtm).
BACA JUGA:Viral, Bus Dilempar Batu di Ajibarang, Kaca Depan Pecah, Bikin Sopir di Banyumas Resah
Dilihat dari komoditasnya, komoditas yang mendorong peningkatan inflasi didominasi komoditas makanan, meliputi beras dan telur ayam ras.
Peningkatan harga beras terjadi sejalan dengan penurunan pasokan, akibat belum dimulainya masa panen beras.
Komoditas lainnya yang menyumbang inflasi, bersumber dari tarif kereta api, rokok kretek filter, dan minyak goreng.
BACA JUGA:Semakin Aman dan Nyaman dengan Garansi Servis di AHASS
"Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga komoditas seperti sawi putih, nangka muda, kangkung,
dan wortel," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Rony Hartawan.
Dengan perkembangan tersebut, secara tahun kalender inflasi Purwokerto tercatat 6,49 persen year to day (ytd), dan secara tahunan 6,49 persen year on year (yoy).
BACA JUGA:Dapat Pelatihan dan Modal dari BRI, Wanita Ini Sukses Bangun Usaha Kerupuk Daun Bambu
Menurut Rony, capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Desember 2019 sampai 2021 sebesar 1,89 persen (yoy).
Rony mengatakan, harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber