Mengenal Terompet Tururutu dari Sedotan dan Janur yang Jadi Tradisi Warga Desa Banjaranyar Saat Tahun Baru
TIUP TEROMPET Beberapa warga mencoba membuat terompet tradisional tuturutu di Desa Banjaranyar, Kecamatan Pekuncen, Sabtu 31 Desember 2022-Foto Mahdi / Radar Banyumas -
Sederhana namun kreatif. Begitulah cara warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Pekuncen, dalam merayakan pergantian tahun 2022-2023. Terompet tradisional dihasilkan belasan warga.
MAHDI SULISTYADI, Purwokerto
Nama terompetnya adalah tuturutu. Sebelum malam pergantian tahun, belasan warga yang didominasi anak-anak berkumpul untuk membuat tuturutu.
Puluhan helai janur kuning berserakan di teras rumah. Bukan untuk ketupat, namun bakal jadi bahan baku membuat terompet tradisional.
Tak sulit membuatnya. Cukup menggunakan daun kelapa muda atau janur kuning yang didapat di pekarangan serta sedotan. "Ini baru pertama kali bikin," kata Zoya Mahasmara, siswa kelas 3 SD yang sibuk memutar-mutar janur kuning di tangannya.
Zoya dan kawan sepantarannya mengisi waktu libur sekolah dengan membuat terompet tradisional.
"Jadi tidak perlu beli. Uangnya bisa ditabung," imbuhnya.
Dia dan kawan-kawannya, serta warga desa lain sibuk menjajal terompet hasil buatannya sendiri.
Menurut mereka, membuatnya tidak sulit.
Pertama, sedotan dipotong dengan ukuran 5 cm. Potongan sedotan lalu dibunyikan sebelum dipasang.
Apabila sudah menghasilkan suara yang nyaring, daun kelapa muda dililit pada sedotan. Untuk menghasilkan suara yang diinginkan, satu terompet dibutuhkan 15 sampai 20 daun kelapa muda yang dililitkan.
Kemudian jika bentuknya sudah menyerupai terompet, tinggal dicoba. Apabila suara kurang besar, lilitan atau gulungan daun kelapa muda ditambah.
Konon, semakin banyak gulungan daun kelapa muda, semakin bagus suara yang dihasilkan.
Sementara itu Kepala Desa Banjaranyar, Robi mengungkapkan, pembuatan terompet tuturutu biasanya sebagai hadiah anak atau cucunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: