Unik, Sabut Kelapa Jadi Pohon Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto

Unik, Sabut Kelapa Jadi Pohon Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto

Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, Romo Martinus Ngarlan (kanan foto) dibantu Iganitius Heru (kaos merah), kabid liturgi, mengecek rangakaian serabut kelapa yang sudah dibentuk menjadi pohon Natal, di halaman Gereja Katedral Kristus Raja Purw-Foto Dimas Prabowo / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Ini tentang keunikan menjelang Natal 2022 di Purwokerto. Ya, ada pohon setinggi 5 meter menjulang tinggi di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Kamis 22 Desember 2022. Tahun ini, pohon natal tersebut disusun menggunakan sabut kelapa.

Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, Romo Martinus Ngarlan menjelaskan, sabut kelapa tersebut menandakan pemanfaatan barang bekas. 

BACA JUGA:Pesan Tiket Aman, KAI Siapkan 155 Ribu Tempat Duduk, Prediksi Arus Puncak pada 1 Januari

"Sabut kelapa ini kan bekas, yang bisa dibuang tapi kita manfaatkan untuk hiasan pohon natal," kata dia. 

Dirinya mengajak, di tengah kerusakan lingkungan hidup, ini salah satu usaha yang bisa dilakukan memelihara lingkungan. "Barang bekas atau tidak berguna, kita manfaatkan. Sehingga tidak menambah sampah lebih banyak," katanya. 

Dia menjelaskan, pohon kelapa itu semua berguna. "Harapannya, umat katolik semakin berguna, bermakna untuk banyak orang dalam membangun kebersamaan NKRI," tandasnya. 

BACA JUGA:Pulang Badminton, Mobil Yang Dikemudikan Seorang Wanita Terperosok di Selokan Kompleks GOR Satria Purwokerto

Gunakan 75 Kg Sabut Kelapa 

Sementara itu, dalam menyambut Natal 2022 ini, Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto menyiapkan pohon natal yang terbuat dari sabut kelapa. 

Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, Romo Martinus Ngarlan mengatakan membutuhkan 75 kg sabut kelapa yang diangkut sampai 4 kali ke gereja. 

BACA JUGA:Mobil Terperosok Ke Dalam Selokan di GOR Satria Purwokerto Dievakuasi Damkar Banyumas.

"Sumbangan dari jamaat, yang tiap hari memproduksi makanan dari kelapa. Karena sudah tidak digunakan, kami manfaatkan," kata dia. 

Pohon setinggi 5 meter dengan diameter 4 meter itu, berhasil disusun dalam waktu satu minggu.

"Rutin tiap hari, seminggu. Mulau dari merancang, mengangkut, memilah, dan merangkai. Selesai, kemarin (21/12)," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: