Utang Indonesia Turun Jadi Rp 540,3 triliun, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Utang Indonesia Turun Jadi Rp 540,3 triliun, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Kabar terbaru, utang Indonesia per 14 Desember 2022 turun sesuai dengan data yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Rp Rp 713,8 triliun menjadi Rp 540,3 triliun. --

JAKARTA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabar terbaru, utang Indonesia per 14 Desember 2022 turun sesuai dengan data yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Rp Rp 713,8 triliun menjadi Rp 540,3 triliun.        

Utang Indonesia, kata Sri Mulyani perlu diketahui publik. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ini menyampaikan perkembangan utang dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Inna lillahi, Asisten Panji Petualang, Alprih Priyono Meninggal Dunia Digigit Ular King Cobra

Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang turun 24,3 persen dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya atau year-on year (YoY).

"Per 14 Desember 2022 menjadi Rp 540,3 triliun dari Rp 713,8 triliun. Perbaikan kesehatan APBN bisa ditunjukkan dari sisi pembiayaan utang, terutama dari penerbitan surat berharga negara (SBN) yang turun sangat drastis," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers "APBN KITA Desember 2022" secara daring di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022. 

BACA JUGA:Bus Pariwisata Study Tour SMP N 2 Sumbang Terperosok di Jalur Limpakuwus - Baturraden, Satu Bus Bensin Habis

Sri Mulyani menyebut penurunan utang membuat lembaga pemeringkat mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil.

Realisasi pembiayaan utang meliputi penerbitan SBN neto sebesar Rp 531,4 triliun atau turun 26,5 persen (yoy) dari Rp 723,3 triliun, serta penarikan pinjaman neto Rp 8,9 triliun atau anjlok 192,5 persen (yoy) dari minus Rp 9,6 triliun.

BACA JUGA:Ngeyel! Bus Rombongan Study Tour ke Jakarta Terjebak di Jalur Limpakuwus - Baturraden

"Kinerja pengelolaan pembiayaan utang dijaga dalam menghadapi kondisi pasar keuangan yang volatil dengan tren suku bunga meningkat dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif," kata dia.

Pemerintah pun membuat beberapa langkah antisipatif pembiayaan utang yang sesuai dengan target penerbitan utang tunai melalui lelang pada triwulan IV-2022 dan mempertimbangkan kondisi kas pemerintah.

BACA JUGA:Trik Jitu Healing Tanpa Bikin Dompet Jebol ala UPKP Wilayah Sumpiuh

"Penerbitan SBN domestik dalam rangka Surat Keputusan Bersama (SKB) Ill dengan Bank Indonesia (BI) dioptimalkan," ungkap Sri Mulyani.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membeberkan penerbitan SBN ritel juga dioptimalkan dalam rangka peluasan basis investor domestik dan fleksibilitas pinjaman program.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: