Bus Pariwisata Study Tour SMP N 2 Sumbang Terperosok di Jalur Limpakuwus - Baturraden

Bus Pariwisata Study Tour SMP N 2 Sumbang Terperosok di Jalur Limpakuwus - Baturraden

Bus rombongan study tour yang kehabisan BBM karena putar balik saat didorong oleh petugas Dinhub dan masyarakat setempat, Selasa (20/12). Dinhub untuk Radarmas--

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Nekat, meski telah diingatkan oleh masyarakat di pertigaan Limpakuwus agar tidak melewati jalur timur Baturraden, salah satu bus Rombongan study tour SMPN 2 Sumbang yang hendak berangkat ke Jakarta akhirnya terjebak di jalur Timur Baturraden, Senin (19/12) pukul 21.00 WIB malam kemarin. 

Bus pun baru dapat dievakuasi pada Selasa (20/12) kemarin dengan menggunakan mobil derek. 

Iwan Yulianto, Kasi Dalops Dinhub Banyumas menjelaskan, jika kejadian itu berawal setelah rombongan study tour SMP 2 Sumbang yang terdiri dari 6 bus itu hendak berangkat ke Jakarta, Senin (19/12) malam. 

"Jadi ini ceritanya bus rombongan dari siswa sekolah mau study tour ke jakarta, ada 6 bus," katanya, Rabu (21/12). 

Karena jalan Sikapat Sumbang sedang dalam perbaikan, sehingga mobil tour guide yang memandu di depan rombongan bus terpaksa melewati jalur timur Baturraden. 

"Menurut tour guide, jalan Sikapat Sumbang sedang dalam perbaikan sehingga mobil yang mandu di depan mau lewat baturaden," lanjutnya. 

Tetapi saat hendak melewati jalur itu, Iwan menerangkan, rombongan bus telah diingatkan oleh orang-orang dipertigaan Limpakuwus. 

Namun rombongan tetap "ngeyel" dan melewati jalur timur Baturraden yang diketahui sempit dan banyak tikungan itu. 

"Sama orang-orang dipertigaan limpakuwus sudah diperingatkan supaya jangan lewat situ, tetapi tetap mbandel," terang Iwan. 

Dari 6 bus rombongan, empat diantaranya lolos melewati jalur timur Baturraden itu. 

Adapun bus kelima karena kondisi jalan yang sempit itu sudah tergerus, setelah dilewati berhasil dilalui 4 bus, akhirnya terjebak. 

"Bus 1 sampai 4 lolos, tapi karena kondisi jalan sudah tergerus, bus ke 5 itu yang terjebak," tambahnya. 

Jalur itupun, menurutnya, seharusnya tidak boleh dilewati oleh kendaraan besar, karena kondisi jalan sempit dan berliku. 

"Sebenarnya jalan itu tidak boleh dilewati bus karena kondisi jalan seperti itu, tapi masih ada yang memaksakan untuk lewat," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: