Kimia ke Organik, Antisipasi Penyakit Padi dengan Corynebacterium, Tekan Biaya 40 Persen

Kimia ke Organik, Antisipasi Penyakit Padi dengan Corynebacterium, Tekan Biaya 40 Persen

Salah satu anggota kelompok tani di Kelurahan Sumpiuh sedang menyemprot tanaman padi menggunakan corynebacterium, Jum'at (2/12). -Herman untuk Radarmas---

BANYUMAS-Kelompok petani di Kelurahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh sedang proses peralihan dari kimia ke organik secara bertahap.

Sehubungan dengan hal tersebut, kelompok tani mulai meninggalkan perlakuan kimia. Herman menuturkan guna mengantisipasi penyakit pada tanaman padi. Petani mulai melakukan penyemprotan menggunakan corynebacterium.

"Sudah tidak beli obat semprot lagi. Petani buat sendiri, corynebacterium. Dengan demikian biaya produksi dapat dihemat 40 persen lebih," terang Herman, Minggu (4/12).

BACA JUGA:Empat Raperda Sepakat Dibahas di Tingkat Pansus, Ini Rinciannya

Corynebacterium berfungsi untuk mengendalikan penyakit kresek atau hawar. Di musim penghujan tanaman padi rentan terhadap penyakit.

Secara berkala petani menyemprot tanaman padi dengan corynebacterium. Penyemprotan setiap dua minggu sekali.

"Bahan baku utama corynebacterium adalah kentang. Dari kentang lima kilogram dicampur dengan bahan lain menghasilkan lima belas liter corynebacterium," rinci Herman.

Corynebacterium tersebut dapat diaplikasikan untuk lima hektare sawah. Sedangkan areal persawahan kelompok tani baru 12.194 meter persegi.

BACA JUGA:Tak Sabar Ingin Lihat Sheila On 7 Lebih Dekat, Fans Garis Keras Menerobosn, Ini Yang Dilakukan Kapolresta

Aplikasi corynebacterium hanya satu contoh penghematan menggarap sawah. Petani organik juga memanfaatkan bahan alam di sekitar untuk pupuk dan pestisida nabati.

Oleh karena itu, Herman berharap petani lain yang ada di wilayah Kelurahan Sumpiuh tertarik untuk bertahap beralih ke organik. Selain menghasilkan beras sehat. Juga, hemat biaya produksi dan harga jual beras lebih tinggi. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: