Dindik Banyumas : Atap Sekolah Ambruk, Pembelajaran Sementara Dialihkan
Kapolsek Ajibarang beserta jajaran saat mengecek kondisi ruangan kelas yang roboh, Rabu (16/11/2022). Polsek Ajibarang untuk Radarmas--
BACA JUGA:Dorong Budaya Membaca, Perpustakaan Keliling di Cilacap Digiatkan
"Otomatis terganggu, karena inikan yang ambruk satu lokal, dan satu blok itu ada 3 rombel, itu yang terdampak 3 kelasnya sekalian itu. Jadi 3 kelas, kelas 8 A, B dan C, tetapi yang satu memang kosong, karena sudah lama rusak jadi kami kosongkan, itu 8 B yang lama rusak," ungkapnya.
Sementara untuk ruangan kelas yang lain, menurutnya, kondisinya masih bagus dan aman.
"Yang lain kondisi aman, cuma karena kelas 8 memang itu letaknya mepet ke tebing yang tingginya sekitar 15 meter, dan dibawahnya aliran sungai," imbuhnya.
BACA JUGA:Perkuat Rantai Pasok Industri Otomotif, BRI Salurkan Pembiayaan untuk IKM Lokal
Dan dengan adanya kejadian itu, pihaknya berharap segera ada penanganan dari pihak terkait.
"Kami harap banget dari dinas terkait segera ada bantuan karena untuk pembelajaran otomatis terganggu, karena di perpus juga mengganggu, dan di lab pembelajaran mipa pastinya gak bisa praktek," tutupnya.
BACA JUGA:KFC Dukung Program Pencarian Talenta Berbakat untuk Kebutuhan Timnas Basket Indonesia Masa Depan
Brakkk! Atap SMP PGRI 2 Ajibarang Ambruk
Seperti diketahui, atap bangunan ruangan kelas 8 di SMP PGRI 2 di Rt 2 Rw 3 Desa Jingkan Kecamatan Ajibarang ambruk, Rabu (16/11) sore kemarin.
Beruntungnya, saat kejadian itu siswa kelas 8 sedang belajar mata pelajaran olahraga di luar ruangan, sehingga saat ambruk, ruangan dalam keadaan kosong dan tidak menimbulkan korban.
Kapolsek Ajibarang, AKP Haryatmo mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu (16/11) sekira pukul 09.00 WIB kemarin.
"Saat kejadian tidak ada siswa atau orang yang berada didalam ruang kelas karena siswa sedang melaksanakan pelajaran olahraga," katanya, Kamis (17/11).
Adapun dugaan penyebab, Kapolsek menjelaskan, dimungkinkan akibat tanah sekitar lokasi labil
"Dimungkinkan akibat keadaan tanah labil dan atap dari genteng sehingga beban berat, apalagi dalam kontruksi bangunan tersebut yang terbuat dari kayu," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: