Jadi Korban Penganiayaan di Dawuhan Wetan Kerena Diduga Dukun Palsu, Begini Penjelasan Tikno

Jadi Korban Penganiayaan di Dawuhan Wetan Kerena Diduga Dukun Palsu, Begini Penjelasan Tikno

Tikno (kiri) usai menyerahkan laporan dan hasil visum kepada Kanit reskrim Polsek Kedungbanteng (kanan), Kamis (17/11/2022). Ahmad Erwin/Radarmas--

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID- Hedi Sutikno atau Tikno (41) warga Babakan Karanglewas yang menjadi korban pengeroyokan atau penganiayaan karena disebut melakukan praktek perdukunan di Desa Dawuhan Wetan Kedungbanteng pada hari Rabu (16/11) akhirnya lapor polisi, Kamis (17/11) hari ini. 

Pada hari Rabu saat terjadi pengeroyokan, Tikno Belum dapat memberikan keterangan di Mapolsek Kedungbanteng. Dia mengaku masih syok. 

Kini pada Kamis (17/11) hari ini , saat ditemui Radarbanyumas di Polsek Kedungbanteng, Hedi Sutikno atau Tikno (41) menjelaskan, jika penganiayaan terhadap dirinya itu terjadi setelah Ia mengantar pasien yang diobatinya kembali ke Desa Dawuhan Wetan. 

BACA JUGA:Tersangka Pencurian Sepeda Motor di Bobotsari Terancam Hukuman Tujuh Tahun Penjara

"Kejadian itu, saya habis antar pasien. Suruh dianter di Desa Dawuhan Wetan. Setelah itu gak lama pamitan mampir ke rumahnya pak Waryo, karena adeknya pak Waryo itu ada dirumah saya (dalam pengobatan, red)" kata dia. 

Dia menjelaskan kepada Waryo, warga Desa Dawuhan Wetan akan mengambil adiknya. Namun dari pihak Waryo masih menolak. 

"Sebenarnya saya mau menjelaskan suruh diambil, tapi dari pihak pak Waryo itu tidak mau. Menolak karena takutnya kalau adeknya diambil merepotkan keluarga karena lagi. Karena dalam penyembuhan," bebernya. 

BACA JUGA:Konsolidasi dengan Panwascam, Bawaslu Berikan Perhatian Pontensi Politik Uang pada Pemilu 2024

Dijelaskan dia, penganiayaan dirinya,  menimpa sekitar jam 12 siang. 

"Ketika aku pamitan dari Waryo, keluar,  terus ada salah satu entah itu warga entah itu apa, saya gak paham pake baju merah. Secara singkat bilang kamu dari atas yah, atas yah, terus saya jawab atas mana. Kayak gitu," ungkapnya. 

Namun tiba-tiba, Tikno melanjutkan, ada pengendara motor yang berteriak, itu sasarannya. 

"Terus ada yang pake motor, Rw dawuhan wetan itu mengatakan itu sasarannya. Jadi yang pakai baju merah itu langsung menghantam saya," lanjutnya. 

Tikno mengaku mendapati pukulan keras di bagian muka, setelah itu dipukuli lagi dengan menggunakan kayu. 

"Saya nyampe mundur, yang pake baju merah ambil kayu dan saya dipukul lagi di sebelah punggung leher," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: