Jumlah Madrasah Negeri dan Swasta Timpang, Ini Langkah Kemenag Banyumas

Jumlah Madrasah Negeri dan Swasta Timpang, Ini Langkah Kemenag Banyumas

Jumlah MI swasta di Banyumas yang mencapai 180 satuan pendidikan sangat timpang dengan MI negeri yang hanya tiga satuan pendidikan-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam Bimtek Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) program bantuan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) berkelanjutan bagi kepala madrasah KKM MTs 002 dan KKM MA 001 pekan ini, diungkap alasan PKB masih diperlukan bagi guru, kepala madrasah dan pengawas. 

Hal itu salah satunya karena masih ada ketimpangan jumlah institusi madrasah negeri dan swasta.

Di jenjang MI, hanya ada 3 MI negeri berbanding kurang lebih 180 MI swasta di Banyumas.

BACA JUGA:Update Longsor Jalan Desa Karanganyar - Kediri, Air Irigasi Masuk Sungai Logawa

Perbandingan tidak jauh berbeda untuk jenjang MTs dan MA. 

KaKanKemenag Banyumas, H Aziz Muslim, SAg MPdI saat membuka dan memberikan materi PKB program bantuan KKM berkelanjutan bagi kepala madrasah KKM MTs 002 dan KKM MA 001 mengatakan saat ini adalah eranya madrasah.

Kepercayaan masyarakat kepada madrasah luar biasa.

BACA JUGA:Puluhan Jiwa Terdampak Banjir di Karanglewas Lor Diungsikan, BPBD Banyumas Dirikan Dapur Umum

Saatnya madrasah membuktikan dan menjawab kepercayaan tersebut dengan prestasi.

Kedepan diharapkan madrasah termasuk yang ada di Banyumas semakin eksis dan semakin mampu berkompetisi.

"Tidak kalah penting adalah bagaimana kita membranding madrasah dengan inovasi dan program program unggulan. Termasuk menginisiasi kewirausahaan madrasah atau mewujudkan madrasah enterpreneur," katanya.

BACA JUGA:Pasar Minggon Purwokerto Ramai Kembali, PKL Dibuat Tiga Baris, Lihat Fotonya

Aziz menerangkan PKB masih diperlukan bagi guru, kepala madrasah dan pengawas karena masih ada ketimpangan jumlah institusi dan jumlah siswa antara madrasah negeri dan swasta.

Harus diakui ada keterbatasan jumlah maupun kualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: