Tekanan Inflasi Oktober 2022 di Kota Purwokerto Melandai

Tekanan Inflasi Oktober 2022 di Kota Purwokerto Melandai

Pedagang sayur di Pasar Manis Purwokerto mengambil cabai rawit merah pesanan pembeli, untuk ditimbang, Rabu (19/10).-Foto Laily Media Y / Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat Inflasi Purwokerto pada Oktober 2022 tercatat 0,02 persen mounth to mounth (mtm). Tingkat Inflasi tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, sebesar 1,15 persen (mtm).

"Sejalan dengan mulai terkendalinya harga beberapa komoditas pangan strategis," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Rony Hartawan.

BACA JUGA:Janji DPU Banyumas, Targetkan Perkotaan Purwokerto Bebas Genangan

Dia menyampaikan, menurunnya Inflasi Oktober karena terjaganya pasokan cabai yang terpantau tinggi pasca musim panen. Ada juga telur dan daging ayam ras yang didukung terjaganya pasokan.

Di sisi lain, komoditas beras masih mengalami Inflasi akibat penurunan produksi. Seiring berlangsungnya periode tanam gadu di berbagai sentra produksi.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Bantuan Ternak Sapi Dilaporkan Ke Polres Purbalingga

"Sedangkan Inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi, dengan andil Inflasi sebesar 0,09 persen (mtm)," papar Rony.

Adapun komoditas yang mendorong penurunan Inflasi antara lain adalah telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, cabai hijau, dan cabai rawit.

BACA JUGA:Penganut Kejawen di Tambaknegara Rawalo Gelar Ruwatan

Di sisi lain, beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga, seperti beras, bensin, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, dan laundry.

BACA JUGA:Dua Kali Sepekan Ada Penerbangan di Bandara JBS Purbalingga

Dengan perkembangan tersebut, secara tahun kalender Inflasi Purwokerto tercatat sebesar 5,64 persen year to day (ytd), dan secara tahunan sebesar 6,84 persen year on year (yoy). Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Oktober 2019 sampai 2021 sebesar 1,83 persen (yoy). (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: