Serangan Siber di Dompet Digital Kian Marak! Yuk, Kenali Tanda-tandanya

Bijak menggunakan dompet digital, waspada phising--
RADARBANYUMAS.C0.ID - Penggunaan dompet digital semakin digemari oleh masyarakat Indonesia sebagai metode pembayaran nontunai.
Menurut data dari Bank Indonesia (BI) pada Februari 2021, transaksi uang elektronik mencapai Rp 19,2 triliun atau meningkat 26,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain karena kepraktisannya, dompet digital juga menjadi pilihan pembayaran nirkontak (contactless) yang dianggap lebih aman, terutama selama pandemi Covid-19.
Namun, popularitas ini juga membuka peluang bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan siber.
BACA JUGA:Daftar Dompet Digital Luar Negeri Terbaik untuk Transaksi Aman dan Mudah di Seluruh Dunia
BACA JUGA:Mudahnya Berlangganan Paket Streaming Islami dengan Dompet Digital
Berdasarkan laporan dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, penipuan online menjadi salah satu bentuk kejahatan siber yang paling banyak terjadi.
Hingga Januari-September 2020, tercatat 649 kasus penipuan online, 138 kasus akses ilegal, 71 kasus manipulasi data, dan 39 kasus pencurian data pribadi.
Organisasi internasional ISACA mengungkapkan bahwa social engineering merupakan teknik utama yang digunakan pelaku untuk menipu korban.
Social engineering adalah metode manipulasi psikologis yang dirancang untuk membuat korban tanpa sadar membocorkan data pribadinya.
BACA JUGA:Waspada! Deepfake Bisa Bobol Dompet Digital, Begini Cara Mengamankannya
BACA JUGA:Dompet Digital OVO Ramadhan, Cashback Melimpah, Belanja Makin Hemat!
Tidak hanya individu, perusahaan besar pun bisa menjadi target social engineering yang dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Ancaman Phishing dalam Penggunaan Dompet Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: