Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, Tiga Dusun Terisolir

Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, Tiga Dusun Terisolir

PARAH : Kondisi tanah bergerak di Kecamatan Wanayasa tampak dari atas pemukiman warga, Senin (31/10).-BPBD For Radar Banyumas -

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hampir sepekan, bencana tanah bergerak di Desa Suwidak dan Desa Bantar terus meluas.

Pergerakan tanah ini mengakibatkan jalan satu-satunya terputus total, dan mengakibatkan warga di tiga dusun terisolir, Senin (31/10).

BACA JUGA:Dani Dwi Atmaja, Atlet Disalibitas Peraih Medali Emas Kejurprov Jateng, Sempat Kandas Kini Berprestasi

Kasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Raib mengatakan, kondisi tanah bergerak di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa sejak Rabu (26/10) kemarin. 

Hujan yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan longsor hingga membuat putusnya jalan warga, merusak 23 bangunan, dan 76 jiwa mengungsi.

BACA JUGA:Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, Tiga Dusun Terisolir

Tercatat area terdampak tanah bergerak ini mencapai 12 hektare dengan jarak luncuran 2 kilometer.

"Untuk luas area terdampak mencapai kurang lebih 12 hektare, dengan jarak luncuran mencapai 2.000 meter atau 2 kilometer," jelasnya.

BACA JUGA:Kini, Budidaya Ikan Harus Berstandar SNI, Dinkannak Banyumas Mulai Penerapan Sertifikat

Kepala Desa Bantar, Eko menambahkan, kondisi gerak yang terjadi di wilayah ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya pada tahun 2020 juga pernah terjadi namun tidak separah pada tahun ini.

"Tahun 2022 ini lebih parah karena jalan dan perkebunan hilang terbawa longsor," jelasnya.

BACA JUGA:3 Hari Menghilang, Anjing Pelacak Dikerahkan Mencari Wasroh, Warga Karangkemiri Pekuncen

Hingga saat ini, ratusan relawan lintas organisasi, masih mengupayakan pembuatan dan pengerasan jalan darurat untuk warga di tiga dusun yang terisolir akibat tanah bergerak ini.

Tiga dusun yang terisolir berada di Desa Sewidak, yakni Dusun Krobokan, Dusun Selamanik, dan Dusun Ngaliyan. Dengan jumlah korban sekitar 1.000 jiwa dari 312 kepala keluarga (KK). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: