Kurikulum Merdeka, PKL Kecipratan Rezeki

 Kurikulum Merdeka, PKL Kecipratan Rezeki

Pedagang kaki lima Alun-alun Banyumas mangkal di area Museum Wayang Banyumas memanfaatkan peluang dari kunjungan pelajar dalam rangka penerapan kurikulum merdeka, Jum'at (28/10). Foto Fijri/Radarmas--

BANYUMAS-Pedagang kaki lima Alun-alun Banyumas kecipratan rezeki. Menyusul penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) pada kurikulum merdeka.

Banyaknya pelajar yang berkunjung ke Museum Wayang Banyumas menjadi magnet pedagang untuk mangkal. Berupaya memanfaatkan peluang untuk menjajakan jajanan.

"Kalau pengunjung tidak membawa snack atau makan siang sendiri. Pengunjung banyak yang membeli ke kami. Lumayan hasilnya," ujar salah satu pedagang kaki lima Teguh, Jum'at (28/10).

BACA JUGA:Seminggu Sebelum Penutupan, KPU Banyumas Sebut Verfak Sudah Capai 79 Persen, Banyak Nama Warga Dicatut

Pengunjung usia sekolah dasar biasanya yang paling ramai membeli jajan ke pedagang kaki lima. Setelah kegiatan selesai dari Museum Wayang Banyumas.

Pelajar yang berkunjung ke Museum Wayang Banyumas menjadi alternatif pedagang untuk mendapatkan pembeli di siang hari. Terlebih ketika gelar lapak di alun-alun sedang sepi.

BACA JUGA:Kolam di Masjid Raya Seribu Bulan Purwokerto Terhubung dengan Kolam Retensi

Pedagang yang mangkal di area Museum Wayang Banyumas kerap bertanya jadwal kunjungan ke staf museum. Sehingga pedagang tidak terlambat.

"Tanya ke orang museum, ada jadwal kunjungan hari apa saja, jam berapa," imbuh pedagang kaki lima lainnya Sigit.

BACA JUGA:16 Tahun Vakum, Kejuaraan Renang di Kolam Tirta Kembar Purwokerto Kembali Digelar

Setelah kunjungan ke Museum Wayang Banyumas bubar, pedagang kaki lima berpindah ke area Alun-alun Banyumas. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: