Andi Setiabudi, Perajin Pola Batok Kepala Rambut Palsu di Purbalingga, Omset Sebulan Rp 3 Juta

Andi Setiabudi, Perajin Pola Batok Kepala Rambut Palsu di Purbalingga, Omset Sebulan Rp 3 Juta

DIPASANG Dua pekerja Andi Setiabudi sedang menyetel pola batok kepala yang sudah siap dikirimkan dengan penyangga yang bisa memutar manual, Minggu (1610).-Foto Amarullah Cahyo / Radar Banyumas-

Peluang dari banyaknya pabrik rambut palsu di Kabupaten Purbalingga, tidak di sia-siakan sejumlah orang. Mulai dari membentuk mitra produksi rambut palsu hingga penyediaan alat-alat untuk mendukung pemasangan rambut palsu agar siap pakai. Termasuk bagi perajin pola batok kepala untuk memasang rambut palsu, asal Kecamatan Bojongsari.

AMARULLAH NURCAHYO, PURBALINGGA

Rumah permanen masuk jalan perkampungan di RT 2 RW 8 Desa Patemon Kecamatan Bojongsari, Minggu (16/10) terlihat tidak begitu ramai. Ada beberapa sepeda motor terparkir di halaman rumah yang tak begitu luas siang itu.

BACA JUGA:Sabu Diganti Tawas, Dapat Rp 300 Juta, Modus Irjen Teddy Minahasa

Terlihat ruang sederhana di sisi rumah layaknya bengkel/workshop milik Andi Setiabudi (22). Dua pemuda terlihat duduk dan memegang kayu yang sudah berbentuk setengah lingkaran kepala manusia.

Andi menyambut ramah Radarmas saat menyambangi ruangan itu dengan menunjukkan beberapa pola batok kepala diameter 18 sentimeter dari bahan kayu Albasia. Dirinya dan dua warganya sedang menyiapkan stok untuk pesanan salah satu mitra pabrik rambut palsu di Purbalingga.

“Per bulan kami bisa membuat 500-800 buah pola batok kepala untuk pemasangan rambut palsu menjadi wig ini. Dulu saat masih manual tanpa mesin lain-lain, masih terkendala. Saat ini sudah ada fasilitasi dari salah satu pengusaha tetangga kami untuk alat pemotong kayu, penekuk plat besi dan ampelas dengan pola yang presisi,” katanya.

BACA JUGA:Geng Motor Remaja Acungkan Celurit Saat Naik Motor, Tersungkur Ditembak Brimob di Bagian Perut

Sejak tahun 2020 dirinya merintis usaha itu karena melihat barang untuk memasang rambut palsu kadang susah didapatkan dan harus antre mendapatkannya. Hingga akhirnya ia memiliki tekad kuat untuk mencoba terus sampai bisa mendapatkan pola kepala seperti pabrikan.

Saat sudah tersedia mesin, ia menyiapkan bahan baku kayu gelondong dengan panjang 130 sentimeter dan dipotong menjadi 6 potongan. Lalu disiapkan untuk masuk ke mesin bubut dan dilakukan pembentukkan pola batok kepala, lalu dipotong jadi dua menjadi seperti batok kepala.

“Pola batok kepala ini yang akan menjadi alat menancapkan rambut palsu menjadi wig. Saya pernah mendapatkan pesanan dari pabrik rambut palsu hingga seribuan dan lumayan untuk pemasukan keluarga dan menggaji 8 orang karyawannya. Pendapatan bersih rata-rata perbulan yang dinikmati saya mencapai Rp 3 juta,” tambah bapak satu anak ini.

BACA JUGA:Sidang Perdana Ferdy Sambo, Ini Tampangnya Sekarang Saat Turun dari Mobil Tahanan

Kini dirinya semakin siap menerima pesanan dalam jumlah besar dan bisa setara dengan pabrikan. Bahkan karena pegangan pola batok kepala ini menggunakan aluminium, maka ketahanan pemakaian cukup lama, sampai setengah tahun. Seminggu ia dan pekerjanya sanggup mengkebut sampai 200 buah pola batok kepala itu.

“Saya sudah menikmati usaha ini, karena selain masih terbuka pangsa pasar, juga bisa memberdayakan pemuda di lingkungan yang masih belum memiliki pekerjaan,” katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: