Harga Kedelai Impor Tinggi, Belum Ada Alokasi untuk Subsidi

Harga Kedelai Impor Tinggi, Belum Ada Alokasi untuk Subsidi

Pedagang tempe di Pasar Manis keluhkan kenaikan harga kedelai (26/9/2022)-Foto Dimas Prabowo/Radar Banyumas -

PURWOKERTO- Produksi tahu dan tempe di Kabupaten Banyumas rata-rata menggunakan kedelai impor. Sampai Saat ini, harga kedelai impor masih stabil tinggi. Berada di angka Rp 13 ribu per kilogram (kg).

Sub Koordinator Seksi Informasi dan Promosi Dagang Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Didik Haridik Nasaro Godiarsi mengatakan, tingginya harga kedelai berasal dari hulu. Di mana kenaikan harga kedelai impor dari negara asal.

Harga kedelai impor terus naik kurang lebih selama setahun ini. Dan sampai sekarang, belum ada alokasi dari pemerintah pusat untuk memberi subsidi kedelai impor, untuk menangani harga yang terus naik.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrim Diperkirakan Sampai Empat Hari ke Depan

"Dari Pemkab Banyumas tidak bisa menangani langsung, karena masalah ini juga bersifat nasional," katanya.

Didik menuturkan, perajin tahu dan tempe sudah bisa menyesuaikan dengan harga kedelai saat ini. Meskipun harga kedelai impor saat ini tinggi, stoknya masih mencukupi. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: