Mengenal Budi Handoko, Pemilik Toko Emas Djanoko di Pasar Wage Purwokerto, Buka Sejak 1952, Tetap Eksis Hingga

Mengenal Budi Handoko, Pemilik Toko Emas Djanoko di Pasar Wage Purwokerto, Buka Sejak 1952, Tetap Eksis Hingga

IKONIK : Budi Handoko foto dengan patung Djanoko yang tetap dipertahankan hingga saat ini. -Foto Aam Juni R/Radar Banyumas -

"Saya generasi kedua. Mulai aktif 1977, sekarang sudah mulai dipasrahkan kepada menantu saya," paparnya. 

Toko emas miliknya sudah dua kali mundur posisinya.

Yang pertama tahun 60-an dan kedua tahun 70-an.

"Dulu toko mepet dengan rel kereta api, jadi diundurkan 2 - 3 meter," jelas dia. 

Dikatakan, toko emas sempat mengalami masa kejayaan. Tahun 70-an, toko emas sedang moncer-moncernya.

"Tahun 76, itu orang beli emas pada antre. Tokonya belum buka sudah pada antre," ucapnya. 

Menurutnya, pada saat itu pertanian di Banyumas didominasi cengkeh dan gula.

Begitu panen, petani langsung berinvestasi emas.

"Saat ini jenis investasi sudah beragam.  Kemudian cari uang sekarang juga susah, jadi toko emas tidak seramai dulu," jelasnya. 

Meski begitu, untuk berinvestasi ia tetap menyarankan tetap memilih emas.

Nilainya selalu mengikuti kurs rupiah. Juga tidak lupa untuk mengingatkan agar senantiasa jujur dalam melakukan apapun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: