Desa Rabak, Kecamatan Kalimanah-Lumbung Padinya Kalimanah Selatan
DENGAN luas persawahan mencapai 146 hektare, Desa Rabak disebut-sebut sebagai lumbung padi terbesar di wilayah selatan Kecamatan Kalimanah. Karena potensi utamanya di bidang pertanian, Pemerintahan Desa Rabak terus mengupayakan pembangunan infrastruktur pertanian. Seperti membangun dan memperbaiki jaringan irigasi, talud irigasi dan jalan usaha tani. Desa Rabak yang memiliki dua wilayah Kepala Dusun (Kadus), terdiri enam wilayah RW dan 26 RT dengan jumlah penduduk 3.466 jiwa, dalam dua-tiga tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang membanggakan warganya. Sebelum dibentuk BUMDes, Desa Rabak sudah membangun pasar tradisional yang diberi nama Pasar Gili Manggung. Dengan adanya Pasar Gili Manggung yang berlokasi di sekitar MI Ma’arif NU dan RA Diponegoro Desa Rabak, setiap hari ramai dikunjungi pembeli. Terlebih kalau hari Minggu, yang datang ke pasar tidak hanya warga Rabak. Tapi juga warga desa tetangga, seperti Jompo Wetan, Blater, Sidakangen, bahkan warga Karangtengah, Sumilir dan Kalialang, Kecamatan Kemangkon. Ternyata dengan adanya Pasar Gili Manggung, pendapatan pasar yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bisa membantu paket sembako untuk kaum dhuafa warga desa setempat. Semua kaum dhuafa Desa Rabak mendapat bantuan dari hasil pasar yang dibagikan setiap akhir tahun. “Setelah ada pasar, masyarakat terdorong untuk berusaha. Dengan mendirikan usaha pertokoan sembako dan warung. Di Rabak sekarang ada toko swalayan, toko meterial bangunan, toko busana, usaha perbengkelan dan sebagainya,” kata Kades Rabak, Mukhodin SSos. Menurutnya, dari APBDes Perubahan 2017 sebesar Rp 1,8 miliar, direncanakan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa Rp 568,1 juta. Kemudian untuk bidang pembangunan yang terbesar mencapai Rp 1,02 miliar. Bidang pembinaan kemasyarakatan Rp 78,9 juta, dan bidang pemberdayaan masyarakat Rp 121,5 juta. Kades Rabak periode 2013-2019 ini, seperti dalam visi-misinya saat pencalonan Kades, ingin mewujudkan harapan warganya yang selama ini belum terealisasikan. Utamanya terkait dengan pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Rabak, yang secara bertahap sudah bisa diwujudkan. “Dengan APBDes yang ada, ditambah adanya kucuran APBD kabupaten dan bantuan gubernur. Maupun dari tanah kas desa seluas 60 hektar yang disewakan kepada warga, Desa Rabak bisa melaksanakan pembangunan sesusai yang diharapkan warga masyarakat,” ujar Mukhodin. Mukhodin yang sempat menjadi calon anggota legislatif mengatakan, tahun 2017 sebagai tahun rejeh. Desa Rabak banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Diantaranya, bantuan dana dari Kementerian Pertanian RI sekitar Rp 200 juta untuk pembangunan saluran irigasi. Selain itu mendapat bantuan pompa air. “Alhamdulillah, tahun 2017 dan 2016 Rabak mendapat bantuan P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tataguna Air Irigasi) dari Kementerian Pertanian Rp 200 juta. Semuanya untuk pembangunan dan melanjutkan saluran irigasi di Blok Mlaten. Ini bantuan pemerintah diluar ADD,” kata Mukhodin. Selain itu, Desa Rabak juga mendapat bantuan stimulan dari Dinas Kesehatan untuk merampungkan program jambanisasi. Desa Rabak tahun ini mendapat bantuan 35 unit pembangunan jamban sehat, yang berujud semen, kloset dan paralon. Program serupa di tahun 2016 Rabak mendapat bantuan 70 unit. “Dua tahun berturut-turut Desa Rabak mendapat bantuan program jambanisasi. Kalau selama ini masih banyak warga Rabak yang buang air besar sembarang, dengan cara meme bokong (mekong) di sungai, sampai akhir 2017 ini Insya Allah Rabak zero mekong,” ujar Mukhodin bersemangat. Bantuan untuk Rabak tidak hanya itu. Desa Rabak juga mendapat bantuan program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Kementerian Sosial RI. Yakni sebanyak 16 unit, yang dalam realisasinya tanpa dipotong pajak. Sehingga total bantuan RTLH yang diterima Desa Rabak di 2017 sebanyak 32 unit. “Itulah yang saya upayakan, membangun bersama warga Desa Rabak. Ini yang saya wujudkan, untuk menjawab para kadang tani khususnya. Alhamdulillah pekerjaan rumah (PR) yang terkait dengan kelengkapan dibidang pertanian sudah mulai terwujud. Termasuk jalan-jalan usaha tani,” katanya. Hal lainnya yang tak lepas dari perhatian Kades Mukhodin, memfasilitasi warganya untuk berolahraga agar sehat raganya. Selain sudah ada lapangan sepak bola, dia menyilakan pemuda yang berkeinginan main bola voli di sekitar tanah pekuburan. Karena permintaan mereka sendiri. Pemudanya meraih kejuaraan dalam pertandingan sepakbola rangkaian peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI tingkat kecamatan. Sedangkan kaum ibunya, juara harapan II Lomba Paduan Suara, dan juara harapan III Lomba Nasi Tumpeng rangkaian HUT Ke-72 Kemerdekaan RI tingkat Kecamatan Kalimanah. Dalam waktu dekat Desa Rabak akan membangun dua gapura gerbang masuk desa. Yang satu di perbatasan Rabak-Jompo, satunya lagi di perbatasan Rabak-Gambarsari, Kecamatan Kemangkon. Pembangunannya direncanakan dengan biaya Rp 20 juta, yang bersumber dari APBDes Rabak. “Saya sudah mendesain gapura tersebut. Pembangunan gapura ini untuk menjawab aspirasi warga, yang menghendaki adanya gapura gerbang masuk desa di perbatasan desa,” ujar Mukhodin. Dia menambahkan, jabatan Sekdes dan Kaur Keuangan masih kosong. Sedangkan Kaur Pemerintahan dijabat Sutarno, Kaur Pembangunan Eko Supriyanto, Kaur Kesra Ali Imron, Kaur Umum Istinah. Kadus I Nero Sugianto, dan Kadus II Dwi Santoso. Sementara ada rangkap jabatan. (nis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: