Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Salatiga Per Orang Bisa Rp 10 Juta, Dirapel Tembus Rp 18 M

Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Salatiga Per Orang Bisa Rp 10 Juta, Dirapel Tembus Rp 18 M

Salatiga – Ribuan aparat Sipil Negara (ASN) di Salatiga menanti cairnya dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Tahun 2022 hingga bulan ketiga ini belum juga cair. Pasalnya, ada yang menyebut jika TTP lebih besar dibanding gaji bulanan. “Lha itu, sudah bulan ketiga belum juga cair. Kita sangat bergantung TTP. Apalagi nilainya cukup besar bagi kami,” tutur salah satu ASN. Ia menambahkan, jika tunjangan diterima berdasarkan peringkat dan gaji. Nilainya variatif. Ada kisaran Rp 2-4 juta. Namun ada yang belasan juta. “Eselon III dan II bisa jauh lebih besar. Ada yang Rp 10 juta, dan ada yang lebih,” imbuh dia yang mewanti wanti tidak disebutkan namanya. Ia berharap agar segera bisa dicairkan pada Maret ini. https://radarbanyumas.co.id/guru-honorer-risau-nip-pppk-dan-cpns-belum-terbit-bkn-bukan-karena-sptjm/ Sekda Salatiga Wuri Pujiastuti mengatakan, saat ini semua persyaratan pengajuan sudah clear. Tinggal menunggu persetujuan Mendagri saja untuk mencairkan TPP. TPP dua bulan Januari dan Februari bakal cair Maret ini dan tidak sampai masuk bulan April 2022. Sekda Salatiga Wuri Pujiastuti mengatakan, saat ini semua persyaratan pengajuan sudah clear. Tinggal menunggu persetujuan Mendagri saja untuk mencairkan TPP. TPP dua bulan Januari dan Februari bakal cair Maret ini dan tidak sampai masuk bulan April 2022. “Tinggal menunggu persetujuan Mendagri turun. Para ASN sabar nggih,” ujar Wuri Pujiastuti. Uang TPP bagi ASN non guru di Salatiga ini akan dicairkan dengan sistem dirapelkan. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Daerah (BPKPD) Salatiga, Slamet Setyo Budi, pihaknya sudah menyetujui pagu anggaran TPP tahun 2022 di bulan Januari dan Februari. Tanggal 21 Februari 2002 lalu sudah dikirim ke Kemendagri dan sudah divalidasi bagian Orpeg di Pemkot Salatiga. Untuk jumlah alokasi anggarannya per bulan kurang lebih Rp 9 miliar. “Jadi kalau dua bulan sekitar Rp 18 miliar,” jelas Slamet Setyo. (sas/fth/radarsemarang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: