Dihantam Pandemi, Bahan Baku Logam Naik

Dihantam Pandemi, Bahan Baku Logam Naik

PRODUKSI ENGSEL - Salah satu karyawan home industri logam sedang memproduksi engsel. DEDE NADIYANAH/RATEG DI tengah Pandemi Corona, sejumlah pengrajin  logam mengeluhkan kenaikan harga bahan baku yang terjadi akhir-akhir ini. Salah satu pengrajin, Iwan di Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur mengatakan, bahan baku yang dimaksud antara lain bahan baku as, pipa, beton yang harganya sudah mahal dan susah dicari. Kemudian juga  bahan pelengkap seperti baut, cat, timah, dan lainnya. “Kenaikan harga mulai Rp2 ribu sampai Rp5 ribuan,” ungkapnya. Kenaikan bahan baku ini berpengaruh pada harga pokok produksi. Tetapi untuk pemasarannya, justru terjadi persaingan harga dengan kompetitor. “Ini kondisi yang dilematis,” ujarnya. Dirinya berharap, bahan baku yang dibutuhkan bisa segera turun dan pemasaran bisa lancar. Iwan biasa memproduksi ornamen besi tempa yang dikirim ke daerah Sumatra, Kalimantan,  Jawa Barat, Banten,  dan Jawa Timur. “Logam yang dibuat adalah roda. Dulu memproduksi engsel tapi tidak efektif artinya modal untuk produksi terlalu tinggi pengeluarannya,” tutur Iwan. Menurut dia, tidak hanya mengalami kesulitan untuk mencari bahan baku, tetapi juga modal besar harus dimiliki untuk memertahankan usaha logam. “Kadang ada pesanan, tapi modalnya yang kurang cukup untuk memproduksi barang,” jelasnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar modal bisa diputar. Sementara Kiki, salah satu sales logam  mengatakan, setiap minggunya dia mengirim barang ke luar kota sebanyak 1 mobil pick up. “Kadang juga pakai engkel karena barangnya yang dikirim cukup banyak,” tuturnya. Dia selalu mencari langganan baru di luar kota. “Kami bersaing dengan pedagang-pedagang logam dari Tegal yang merupakan industri logam terbesar,” kata Kiki. Sementara jenis logam yang biasa dipesan para pemilik toko antara lain engsel pipa, ornamen matahari, tombak, dan lainnya. Daerah pengiriman antara lain Jawa Timur dan Banten. (dya/wan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: