Target Muluk Haas

Target Muluk Haas

Saat persaingan tim-tim papan atas Formula 1 sudah begitu rigid, tumpuan keseruan kompetisi musim ini datang dari skuad-skuad medioker. Kejutan mungkin datang dari tim baru Haas-Ferrari atau bahkan Manor-Mercedes. Dengan kemitraan erat dengan Ferrari Haas punya kepercayaan diri lebih menghadapi musim 2016. Team Principal Haas Gunther Steiner punya target muluk pada seri pertama GP Australia 20 Maret nanti. Yakni meraih poin. ’’Di sesi kualifikasi, jika kami tembus Q2 (kualifikasi dua) kami punya peluang meraih poin. Itu target kami,’’ katanya pede. Pernyataan Steiner itu memang lebih terdengar sebagai harapan daripada sebuah target serius. Tapi dengan menyatakan itu kepada publik harapan tersebut bisa membawa tekanan psikologis pada para mekanik dan pembalapnya di sirkuit nanti. Memang lebih baik memancang target realistis. Karena ketika akhirnya gagal rasa kecewa berlebih tak terlalu membebani tim. Sejarah membuktikan bahwa nyaris mustahil sebuah konstruktor baru mencetak poin pada penampilan debutnya. Tidak pernah terjadi lagi setelah 14 tahun silam. Di luar Indianapolis 500 yang dulunya sempat dihitung sebagai poin F1 dan kecuali tim-tim peserta grand prix perdana pada 1950 akan tarcatat hanya 11 skuad yang meraih angka dalam balapan pertama mereka. Tapi ketika dikurangi Wolf, Red Bull Racing, dan Brawn GP yang dulunya bernama Hesketh, Jaguar, dan Honda, daftar tersebut akan menyusut menjadi delapan saja. Artinya tinggal menyisakan Ferrari (tidak ikut membalap sejak balapan pertama pada musim 1950), BRM, Mercedes, Marc, Shadow, ATS, Sauber, dan Toyota. Sebaliknya, daftarnya akan menjadi panjang ketika menyebut tim-tim yang gagal di balapan debutnya. Sebut saja tiga tim terakhir yang masuk dalam daftar tersebut. Mereka adalah Lotus Racing, Hispania Racing, dan Virginia Racing. Balapan pertama di Bahrain musim 2010 menunjukkan sulitnya upaya tim-tim debutan tersebut. Harapan untuk bisa meraih poin pertama dalam satu musim bisa datang dari Manor F1. Tim yang dulu bernama Marussia ini terakhir kali meraih poin saat masih dibela almarhum Jules Bianchi di Monaco 2014 silam. Musim ini Manor meninggalkan mesin Ferrari dan beralih ke Mercedes. Berkaca pada peningkatan performa Lotus musim lalu ketika berpindah dari Renault ke Mercedes, Manor jadi punya harapan besar. Kabar terbaru tim yang bermarkas di Sheffield itu sudah melewati tahap krusial begitu memasuki musim 2016. Mobil generasi terbaru mereka sudah lulus tes tabrak. ’’Hari ini kami menyelesaikan tes tabrak tahap akhir. Jadi kami sudah punya rangka yang lulus uji,’’ cuitan dari tim Manor. Harapan lain datang dari Nikolas Tombazis, mantan kepala perancang mobil Ferrari yang menjadi rekrutan terbaru Manor. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: