Soal Pasar Minggon, Konsep Petak Bakal Dipermanenkan di Kawasan GOR Satria

Soal Pasar Minggon, Konsep Petak Bakal Dipermanenkan di Kawasan GOR Satria

PETAK: Suasana jalan Soeharso, Purwokerto, saat digelar Pasar Minggon, Minggu (5/9). DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Sekilas tidak ada yang berbeda dari Pasar Minggon GOR Satria Minggu, (5/9). Seperti biasa. Ramai dikunjungi. Juga ramai yang berjualan. Tapi, jika dilihat lebih detail lagi sudah ada semacam petak. Bentuknya berupa empat siku-siku dengan sudut 90 derajat. Satu pedagang. Menempati satu 'tanda' tersebut. https://radarbanyumas.co.id/soal-penataan-pasar-minggon-usulkan-opsi-dua-shift/ Tanda tersebut, adalah bentuk penataan ulang Pasar Minggon. Dibuat petak. Agar berjarak. Dan juga lebih tertata lagi. Soal itu Etik Pedagang bubur sumsum, mengaku tidak masalah. Selama masih bisa berjualan ia ikut aturan saja. Toh hanya, dibuat petak saja. "Yang berjualan, itu yang punya kartu anggota," jelasnya. Petak-petak pedagang juga dinilai tidak masalah bagi salah satu pengunjung Pasar Minggon, Diyah Uli warga Banyumas. Menurutnya, selintas memang petak tersebut tidak terlihat. "Tidak apa-apa sih. Yang penting pada prokes," ucapnya. Sementara itu Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Sarikin mengatakan, imbas dari penerapan petak tersebut tidak semua pedagang bisa melapak. Ia sebut, dari total 857 pedagang hanya sekitar 400 pedagang yang berjualan. "Nanti kalau kondisinya sudah bagus, sudah PPKM level 1 tengah nanti diisi pedagang," jelasnya. Konsep petak tersebut ia katakan, bakal dipermanenkan selama PPKM. Ia sebut Pasar Minggon dengan konsep petak, masih uji coba menuju permanen. "Nanti kita evaluasi hari Rabu. Apa saja yang perlu diperbaiki," tuturnya. Bahkan, ia sudah punya gambaran bagaimana menata Pasar Minggon, jadi lebih baik lagi. Konsep itu berupa zonasi. "Nanti akan dizonasi. Jadi akan ada tempat untuk pedagang kuliner dan non kuliner," jelasnya. Soal bentuk petak, yang hanya dibuat siku-siku ia sebut, dengan mempertimbangkan faktor estetika. "Kalau dibuat kotak nanti kesannya menggangu estetika," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: