Kerumunan Penjemput Masih Jadi PR, Penerapan Ujicoba PTM Terbatas

Kerumunan Penjemput Masih Jadi PR, Penerapan Ujicoba PTM Terbatas

JEMPUT: Kerumunan penjemput siswa SDN 1 Kranji dalam masa ujicoba PTM, Kamis (2/9) pagi. Yudha Iman Primadi/Radarmas PURWOKERTO - Sejak Rabu (1/9) lalu, beberapa sekolah di Kabupaten Banyumas mulai menerapkan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Sementara pada Kamis (2/9) kemarin, sebanyak 12 SD menyusul penerapan ujicoba PTM Terbatas. https://radarbanyumas.co.id/ptm-hari-pertama-di-banyumas-tidak-ada-jeda-istirahat-senang-bisa-kembali-sekolah/ Meski begitu, masih ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya terkait kerumunan para penjemput siswa di depan sekolah. Pantauan Radarmas di SDN 1 Kranji, kerumunan para penjemput siswa sudah muncul sejak pukul 9 pagi. Meski sekolah telah menjeda kepulangan siswa, namun kerumunan tetap belum bisa dihindarkan, mengingat keterbatasan halaman sekolah. Kepala SDN 1 Kranji, Siti Marimah mengatakan SDN 1 Kranji mengakui saat ini memang belum semua orang tua wali murid diberi sosialiasi terkait penerapan PTM Terbatas. Mengingat persiapan penerapan ujicoba PTM Terbatas di sekolah tersebut bisa dibilang hanya satu hari. "Kami mendapat instruksi mendesak dari pimpinan agar segera membuka PTM pada Rabu (1/9) siang. Lalu langsung menggelar rapat hingga pukul 14.00 WIB. Rabu malam baru disosialisasikan ke orang tua siswa," ujarnya. "Hari ini (Kamis) saya anggap sebagai masa pengenalan lingkungan tatap muka di masa pandemi. Seperempat dari total jumlah siswa dulu yang masuk," imbunnya. Siti menjelaskan problem SDN 1 Kranji dengan jumlah siswa yang banyak dan halaman sekolah kecil, jika orangtua wali murid penjemput siswa datang bersamaan tidak sesuai jadwal pemulangan muncul kerumunan. Jika saat ujicoba dengan hanya seperempat siswa masuk pihaknya masih mampu mengatasi. Namun jika sudah PTM terbatas dengan 50 % kapasitas pada Senin (6/9), sekolah memohon dukungan dan kerjasama dari pihak terkait. "Mohon kesadaran orangtua wali murid sewaktu jemput. Jangan buat kerumunan di depan sekolah. Kembali ke kesadaran masing-masing saja," pinta dia. Dirinya memahami perasaan orangtua yang tidak tega membiarkan anak terlalu lama menunggu di sekolah. On time tetap tetapi jika melihat sudah ramai penjemput jangan ikut masuk. Meski belum dijemput, dia menjamin siswa "aman" didalam sekolah. "Tunggu dulu sampai agak sepi. Gantian. Untuk anak-anakku tetap prokes dan patuhi tata tertib sekolah," pungkas Siti. Kabid Pembinaan SD Dindik Banyumas, Drs. Sutikno, M.Pd mengatakan ada 27 SD yang diberi kesempatan untuk memulai ujicoba PTM, 15 SD sudah mulai sejak Rabu (1/9). Sedangkan sisanya yakni 12 SD baru memulai ujicoba PTM terbatas pada Kamis (2/9). "Ada 2 SD swasta dan 25 SD negeri," terangnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: