Sudah Sering Dibina, Manusia Silver Kembali Marak di Kota Purwokerto

Sudah Sering Dibina, Manusia Silver Kembali Marak di Kota Purwokerto

PERINGATAN: Petugas Satpol PP Kabupaten Banyumas, sedang memberi peringatan dan himbauan pada manusia silver agar tidak meminta-minta lagi di jalanan. PURWOKERTO - Pandemi covid-19 berdampak pada semua sektor. Dan tidak menutup kemungkinan beberapa orang memilih turun ke jalanan mencari penghasilan. Seperti manusia silver yang masih saja berkeliaran di beberapa simpang yang ada di perkotaan Purwokerto. https://radarbanyumas.co.id/fenomena-anak-punk-resahkan-warga-cilongok/ https://radarbanyumas.co.id/manusia-silver-dan-pgot-masih-sering-bermunculan-di-simpang-situmpur/ "Biasanya di Simpang Situmpur dan Sutosuman," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas, Eko Heru Surono. Dia mengatakan, manusia silver tersebut sudah sering tertangkap saat sedang beroperasi meminta-minta di jalan. Namun seakan tidak ada kapoknya, masih saja turun ke jalan, walaupun sudah sering diperingatkan. "Namanya Tewot asli Wangon, sudah syaraf ndableg kelas berat," katanya. Eko menuturkan, selama pandemi covid-19, PGOT yang tertangkap saat patroli agar dilepaskan, sebagai bentuk humanis sesuai perintah Bupati Banyumas. Namun jika kondisinya normal, dikenakan pasal gangguan ketentraman umum. "Jelas mengganggu kenyamanan pengguna jalan, dan membahayakan juga," tuturnya. Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Banyumas, Karyoto menambahkan, biasanya untuk penanganan PGOT yang tertangkap saat patroli dikoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas. Dari Satpol PP hanya memberi surat pernyataan, yang diharapkan tidak kembali lagi ke jalanan. Menurutnya, untuk menghilangkan PGOT sulit. Terlebih di masa pandemi ini, justru semakin banyak. Di mana kondisi kesulitan ekonomi yang melatar belakangi. "Kita tidak bisa stand by memantau di setiap simpang, apalagi juga personil kita terbatas," ujarnya. Selama pandemi covid-19 tetap melalukan patroli untuk PGOT. Namun tidak seratus persen. Sebab dilakukan juga untuk patroli pelanggar protokol kesehatan (prokes). Waktunya pun berkurang, hanya sehari dua kali, tidak seperti saat normal, sehari sampai empat kali patroli. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: