Hanya 35 Anak Divaksin, Siswa SLB Dibawah 18 Tahun Batal Divaksin

Hanya 35 Anak Divaksin, Siswa SLB Dibawah 18 Tahun Batal Divaksin

Dinkes Banyumas gerak cepat menyuntikkan vaksin Sinopharm dosis I kepada siswa SLB, Rabu (18/8). Yudha Iman Primadi/Radarmas PURWOKERTO - Vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas mulai menyasar siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Bertempat di SLB C dan C1 Yakut Purwokerto pada Rabu (18/8), Dinkes Banyumas dan Puskesmas Purwokerto Selatan menyuntikkan dosis I vaksin Sinopharm kepada kurang lebih 35 siswa SLB berusia di atas 18 tahun. https://radarbanyumas.co.id/hari-ini-nakes-di-banyumas-jalani-tahap-iii-vaksin-moderna/ Rencana penyuntikan kepada siswa dibawah usia 18 tahun batal karena terbatasnya jumlah vaksin Sinovac. Kepala SLB C dan C1 Yakut Purwokerto, Drs. Rubimanto, MPd mengatakan, siswanya yang divaksin Covid-19 ada 35 anak. Semula rencananya ada 65 siswa yang divaksin. Namun ada perubahan yang divaksin hanya mereka yang berumur 18 tahun ke atas. "Siswa yang dibawah usia 18 tahun belum. Mau tidak mau kami membuat kebijakan darurat karena ada perubahan. Tetapi kami tetap memyediakan konsumsi supaya mereka tidak kecewa. Walaupun tidak jadi mereka kan tetap ada yang datang. Sebagai permohonan maaflah," katanya ketika ditemui Radarmas, Rabu (18/8). Rubimanto menjelaskan ada kebijakan dari pemerintah pusat, vaksinasi Covid-19 untuk kaum disabilitas vaksinnya khusus. Termasuk siswa SLB agar jangan dilupakan dan Pemkab Banyumas melalui Dinkes Banyumas mengambil peran dengan cepat. "Respon Dinkes Banyumas termasuk cepat. Ketika ditanya data siswa SLB oleh Dinkes kami siap sediakan," terang dia. Dilanjutkannya dari 35 siswa SLB berusia 18 tahun ke atas, didominasi oleh anak dengan hambatan intelektual atau yang dulu biasa disebut tuna grahita. Selain tuna grahita ada juga anak autis dan hyper aktif. "Total siswa kami 258 anak. Saya berterimakasih pada pemerintah sehingga anak-anak disabilitas juga diperhatikan. Namanya Covid-19 tidak mengenal siapapun baik anak normal maupun berkebutuhan khusus," pungkas Rubimanto. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: