Rute Angkot Purwokerto dan Angkudes Ditata Ulang, Hindari Bus BTS dan BRT

Rute Angkot Purwokerto dan Angkudes Ditata Ulang, Hindari Bus BTS dan BRT

Jalur angkutan kota dan angkutan pedesaan akan dilakukan re-routing agar tidak terdampak rute bus BTS. (Lely/Radar Banyumas) PURWOKERTO- Moda angkutan transportasi umum di Banyumas terus berkembang. Meski begitu, tidak lantas melupakan angkutan umum yang sudah ada. https://radarbanyumas.co.id/sebulan-tak-beroperasi-pengusaha-angkutan-sebagian-gulung-tikar/ Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas,Agus Noer Hadi melalui Kepala Bidang Angkutan dan Keamanan Dinhub Kabupaten Banyumas Hermawan mengatakan, dalam waktu dekat, akan launching program bus the service (BTS), yang merupakan program dari Kementerian Perhubungan. "Tapi, kita tetap perhatikan rute angkot dan angkudes," katanya. Hermawan menuturkan, di masa pandemi covid-19, salah satu sektor yang terdampak yaitu pihak koperasi angkutan kota (Kopata) dan koperasi angkutan desa (Kopeades). Saat ini, angkot dan angkudes yang beroperasi tidak disertai papan tujuan. Supir mengantar penumpang sesuai tujuan, tanpa mengikuti rute formal. Jika nanti ada BTS, dikhawatirkan pengelola Kopata dan Koprades, serta supir angkot dan angkudes akan protes dengan pengambilan jalur. "Sekarang kita maklumi angkot atau angkudes yang tidak dipasang papan," tuturnya. Untuk re-routing (perutean ulang) mengikuti usulan dari pengelola Kopata dan Koprades. Dan akan dikaji oleh pihak terkait. Hermawan menambahkan, jika BTS sudah beroperasi, akan dibuat jalur fider (pengumpan). Sebagai awalan akan dibuat di daerah Sumbang. Penumpang yang turun dari BTS dan melanjutkan perjalanan di rute yang tidak dilewati BTS, bisa menaiki angkudes. "Tidak perlu membayar ongkos lagi," pungkasnya. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: