Luhut Lanjutkan Konsep Arcandra

Luhut Lanjutkan Konsep Arcandra

JAKARTA- Arcandra Tahar sudah diberhentikan dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Presiden pun diharapkan menunjuk penggantinya dari kalangan profesional, sama seperti Arcandra dan pendahulunya, Sudirman Said. Kemarin (17/8), Arcandra mendadak datang ke Istana Merdeka menjelang upacara penurunan bendera. aranca Arcandra datang sekitar pukul 15.00. Mengenakan batik warna dominan cokelat, dia diantar menggunakan boogie car menuju sayap kanan Istana Merdeka. Saat menapaki tangga, dia tampak membawa gulungan kertas putih. Sekitar pukul 16.30, dia keluar dari istana merdeka dan beranjak ke masjid di samping Istana untuk salat Ashar Saat ditanya wartawan, Arcandra tidak banyak berkomentar mengenai kedatangannya ke Istana. "Silaturahmi, Silaturahmi harus tetap dijaga,: ujarnya. Saat ditanya isi pembicaraan, dia hanya mengatakan macam-macam, termasuk soal hari kemerdekaan. Saat disinggung mengenai pencopotannya sebagai menteri ESDM, Arcandra emnjawab diplomatis. Dia sama seali tidak menyesal dengan pencopotan ataupun masa kerjanya yang pendek. "Semua sudah ada yang mengatur, namanya takdir tidak ada yang tahu," lanjut menteri kelahiran Padang, Sumbar, itu. Menurut dia, menjadi umat terbaik tidak harus dengan menjadi menteri. Bagi dia, yang penting adalah melakukan yang terbaik. "Nggak ada dalam ayat (Alquran) itu harus menjadi menteri dulu baru bisa amar makruf nahi munkar," tutur Arcandra. Dia menolak menjawab saat ditanya tentang status kewarganegaraannya. Sementara itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menjanjikan bakal meneruskan langkah awal yang sudah dirintis Arcandra. Ditemui usai Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka kemarin (17/8), Luhut menyatakan pekerjaan kementerian ESDM bakal terus berlanjut. Dia sudah bertemu dengan sekjen dan jajaran eselon I untuk keperluan brifing. Dia juga sudah bertemu dengan Arcandra malam sebelum upacara. "Kita teruskan semua apa yang dilakukan oleh pak Candra," terangnya. Luhut menuturkan, Arcandra datang bersama istrinya saat bertemu dnegan dia. Tidak hanya bersilaturahmi, Arcandra juga menyampaikan beberapa hal mengenai hasil kinerjanya selama 20 hari menjadi Menteri ESDM. Salah satunya mengenai cost blok Masela. "Saya tanya mengenai cost (blok Masela) yang bisa diturunin oleh beliau," tutur Luhut. Dia menuturkan, Arcandra bilang bahwa dia menantang para stafnya untuk menunjukkan struktur pembiayaan blok Masela. Setelah ditunjukkan, dia memeriksa dan berujung pada koreksi yang menghasilkan penghematan biaya. Luhut tidak menyebut biaya yang bisa diturunkan. Namun, informasi yang diperolah Jawa Pos, nilai penurunannya mencapai USD 7 miliar atau Rp 93,1 triliun (kurs Rp 13.300). biaya yang semula USD 22 miliar turun menjadi USD 16 miliar. Kendati demikian, Luhut mengatakan bahwa dirinya juga akan mengevaluasi program atau kebijakan yang sempat dijalankan Arcandra. "Yang menjadi pertanyaan saya adalah kenapa selama puluhan tahun kita tidak bisa menghitung hal-hal seperti Arcandra sehingga dapat menguntungkan negara tercinta ini," ujarnya. Sebagai Plt Menteri ESDM, Luhut juga menyatakan siap untuk meneken kebijakan yang dicanangkan oleh Arcandra. "Kalau ada yang harus segera ditandatangani, akan segera saya tandatangani," tegasnya. Saat disinggung soal status kewarganegaraan Arcandra, Luhut menjawab dengan sedikit nada emosional. Dia menyatakan bahwa diaspora seperti Arcandra seharusnya diberi kesempatan lebih luas untuk berbakti kepada tanah air. Pernyataannya tersebut seolah telah sedikit menyinggung keputusan yang diambil oleh Presiden Jokowi yang memberhentikan dengan hormat Arcandra dari posisi Menteri ESDM karena berkewarganegaraan ganda. "Jika pada waktunya pemerintah atau presiden memutuskan memanggil orang seperti Arcandra untuk membenahi sektor energi kita, kita pun tidak perlu berkomentar sepanjang itu memberikan kebaikan kepada Indonesia tercinta," tandasnya. Terkait dengan itu, Luhut mengatakan bahwa penduduk diaspora berdarah Indonesia seperti Arcandra telah tersebar ke berbagai belahan dunia. Sebagian di antaranya memiliki tingkat keilmuan yang tinggi dan dapat digunakan untuk membangun tanah air. Karena itu dia mendukung adanya perubahan di dalam Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan terkait diaspora. Dia memaparkan bahwa saat ini ada 70 profesor asal Indonesia di Amerika Serikat (AS). Ada yang memutuskan untuk menjadi warga negara AS, ada juga yang belum. Sementara itu, 24 profesor di antaranya sudah siap untuk kembali ke Indonesia. Namun hanya 8 profesor yang bolak-balik ke Indonesia. "Dan dari 24 itu ada 8 yang sudah bolak-balik ke Indonesia membantu dalam bidang pengembangan padi di Merauke, bukan di Jakarta. Ada juga di Sumatera. Nah, orang-orang seperti ini perlu kita terima dg tangan terbuka," imbuhnya. Sementara, Direktrur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro mengatakan kalau penunjukan menteri ESDM definitif pada akhir September terlalu lama. Menurutnya, kalau presiden bisa segera mengumumkan pengganti Arcandra suasana di bisnis migas bisa lebih baik. "Butuh respon cepat, tapi perlu hati-hati supaya tidak terulang lagi,: katanya saat dihubungi Jawa Pos. Lebih lanjut dia menjelaskan, jika terus dibawahi Luhut, berbagai keputusan penting jadi sulit diambil karena statusnya yang hanya pejabat pelaksana. Padahal, di kementerian itu sangat strategis karena menyentuh berbagai elemen masyarakat. Apalagi, kalau sampai ada peraturan yang harus ditandatangani. (byu/dod/dim/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: