Kalau ke Bioskop di Banyumas Wajib Rapid, Refreshing Malah Bikin Pusing, Kata Warga: Masa Tiket Sama Rapid Mah

Kalau ke Bioskop di Banyumas Wajib Rapid, Refreshing Malah Bikin Pusing, Kata Warga: Masa Tiket Sama Rapid Mah

The Call Of The Wild. Adalah judul film yang Bagus Gilang terakhir nikmati di gedung bioskop. Itu sudah lama sekali. Ia ingat-ingat sebelum pandemi. Ia ingat lagi. Tepatnya tahun lalu, bulan Februari. Film yang diadaptasi dari novel legendaris, karya Jack London itu jadi film terakhir yang ia tonton di bioskop. Setelah itu pandemi datang menghantam. Sarana hiburan tutup. Pun dengan bioskop. Karena tutup ia beralih ke streaming. Juga coba langganan layanan film berbayar. https://radarbanyumas.co.id/ke-bioskop-dan-tempat-karaoke-di-banyumas-bupati-sebut-wajib-tunjukan-rapid-antigen-dan-mesti-negatif-pengunjung-dicatat/ "Sudah lama banget ga ke bioskop terakhir sebelum pandemi," katanya. Ia katakan, rindu nonton di bioskop. Rindu mencium aroma pop corn. Yang begitu masuk bioskop, langsung menyeruak ke hidungnya. "Yang pasti feel nonton bioskop tetap berbeda dengan streaming," paparnya. Soal rencana penerapan kebijakan ke bioskop dan juga karaoke wajib rapid antigen. Ia tegas menolak. Sederhana saja. Jadi tambahan mahal. Juga ribet. "Ora nutup. Tiket bioskop sudah berapa. Masa tiket sama rapid, mahal rapidnya," ucapnya. Menurutnya pergi ke bioskop atau karaoke adalah sarana menghibur diri. Jadi jangan dibuat ribet. "Kalau seperti itu mau refreshing malah jadi pusing," ujar lelaki asal Purwokerto ini. Hal serupa juga diungkapkan oleh Adi, warga Baturraden. Ia nilai, kebijakan itu kurang tepat. Ke bioskop dengan wajib rapid antigen ia sebut memberatkan. Karena harus keluar uang ekstra. "Terlalu kebanyakan uang yang keluar," ujarnya. Ia lebih condong, jika wajib rapid antigen itu diperuntukkan bagi warga luar Banyumas. Menurutnya hal tersebut bisa diterima. "Untuk luar daerah bisa," tuturnya. Berbeda dengan Adi dan Bagus, Seta Agung Wibawa warga Purwokerto punya pandangan lain soal itu. Menurutnya, rencana pemerintah terkait wajib menunjukan rapid antigen negatif untuk masuk bioskop dan karaoke selama hal tersebut baik dan bermanfaat untuk masyarakat. "Sangat saya dukung. Terlebih lagi jika dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat, hal tersebut merupakan hal positif bagi bergeraknya perekonomian di daerah Purwokerto dan sekitarnya," jelasnya. Meski setuju, ia tekankan soal penerapan protokol kesehatan. Ia nilai hal tersebut tetap jadi yang paling utama. Ia juga berharap pandemi segera usai. Agar masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti semula. Sehat dan aman. "Tentunya selain menerapkan negatif rapid antigen diharapkan tetap harus menerapkan protokol kesehatan, guna saling menjaga keselamatan dan kesehatan," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: