Pakar: Tol di Banyumas Lejitkan Kemudahan Distribusi Logistik Barang, Tumbuhkan Industri, Awas Alih Fungsi Lah
ILUSTRASI JALAN TOL PURWOKERTO- Rencana pembangunan tol Tegal - Cilacap yang bercabang ke Ajibarang, Purwokerto kemudian berakhir di bandara Purbalingga memberikan dampak ekonomi berantai. Baik dari sisi ekonomi makro maupun ikro. Drs H Sri Nugroho Purbo Rahayu MA, Pengamat Ekonomi yang juga pensiunan Dosen Unsoed, ini mengatakan, selain memberikan dampak positif tentu juga memberikan dampak negatif. Dimana dampak positifnya dapat menurunkan biaya distribusi barang dan logistik hingga 40 persen yang membuat harga cenderung lebih murah. "Karena tol itu merupakan jalur penghubung serta jalur distribusi logistik barang dan jasa, keuntungan tol itu bisa menurunkan biaya distribusi 30 hingga 40 persen, jadi itu sangat bagus," katanya. Selain itu, hal yang paling lumrah diketahui ialah adanya tol dapat memangkas waktu perjalan yang dulunya lama kemudian bisa menjadi lebih cepat. "Dari daerah pinggiran ke sentral, dari desa ke kota, seperti Jakarta - Purwokerto sulit, jalannya bergelombang, dan sempit. Nah ini kalau bisa pakai tol dapat memotong waktu tempuh, sehingga ini sangat berguna untuk distribusi logistik barang. Dan di dalam kaitan logistik barang itu ada kegiatan mendapatkan jumlah yang tepat dari produk yang tepat ketempat yang tempat, apalagi itu nanti menghubungkan Jakarta Purwokerto dan Cilacap," ujarnya . "Misalnya, ini hanya contoh ya ; Purwokerto Jakarta 400 kilometer. Kalau dalam perjalanan itu kecepatannya 150 KM/jam berarti hanya 2 jam lebih bisa sampai dengan tidak mampir ketempat yang lain," pungkasnya. Dikatakan dia, waktu tempuh yang lama, membuat ongkos yang dikeluarkanpun besar. Tapi kalau cepat, maka terbilang irit. "Bensinnya juga irit, jadi akan diperoleh biaya terendah atau the lowest possible cost. Biaya sangat rendah sangat dimungkinkan. Dengan begitu, akan memotong harga barang dan ongkos kirim. Nantinya, online juga akan lebih murah," imbuhnya. Menurutnya, adanya tol, akan menumbuhkan industri-industri baru di sepanjang jalur Tol. Baca Juga: Saudara Kembar Tenggelam Saat Cari Kerang di Sungai Ijo Tambak Paska Penutupan, Pasar Manis Disterilisasi, Dijaga Ketat Tiap Malam Drs H Sri Nugroho Purbo Rahayu MA, Pengamat Ekonomi, tinggal di Banyumas. Foto : Ahmad Erwin/Radar Banyumas "Kalau dalam ekonomi perusahaaan dikatakan syarat-syarat untuk mendirikan usaha atau industri itu dekat dengan jalan raya nah ini jalan tol, dan itu sangat bagus jadi sepanjang tol itu nanti banyak industri-industri itu karena tidak memerlukan ongkos angkut lagi sudah tinggal truknya belok nanti ambil barang kirim itu sangat mudah," tuturnya. Dalam hal industri baru itu nantinya dapat menghisap tenaga kerja baru, yang akan meningkatkan produk domestik bruto, dan produk domestik regional bruto yang diharapkan meningkatkan kemakmuran rakyat. "Sangat bagus, karena ada industri baru ada tenaga kerja baru, ada pendapatan baru yang naik, nanti produk domestik bruto, produk domestik regional bruto juga naik. Kalau naik, rakyat kan makin makmur," imbuhnya. Kemudian dari sisi negatifnya, Ia menyampaikan dampak pembangunan tol tidak dapat dipungkiri dapat mengurangi luasan lahan khususnya mengurangi luasan sawah-sawah produktif. "Kalau yang tadi positif, eksternalitaskan ada yang positif dan negatif, yang negatif mengurangi luasan tanah sawah, kitakan butuh makan beras, kalau sepanjang Jakarta - Surabaya yang saya pernah baca dulu itu dulu berkurangnya 650 ribu hektar yang kena jalan tol, dan ini juga pasti akan terjadi," katanya. Lalu dengan dibangunnya jalan tol ini, dikarenakan akan menumbuhkan atau melahirkan kawasan industri baru, tentu juga membutuhkan lahan untuk pembangunan itu. "Kedua dengan dibangunnya jalan tol ini juga tumbuh industri baru yang nanti juga butuh tanah banyak. Mungkin bisa sampai ribuan hektar dan itu akan berdampak ke sawah yang produktif," lanjutnya. Selain itu, akan terdapat pula usaha-usaha kecil yang akan mengalami turunnya pendapatan. "Yang ketiga, banyak usaha-usaha kecil yang tadinya bagus jadi turun, seperti usaha makanan, terus beberapa pompa bensin dan tempat usaha lainnya pasti akan terkena dampak," terangnya. Dan dari kerugian ekonomi hubungan sosial antar masyarakat, Ia menyampaikan jalan yang penghubung antar Desa ke desa lainnya dengan adanya tol tentu membuat jarak tempuh masyarakat yang dulunya cepat dengan adanya tol menjadi lambat atau lama, dikarenakan harus memutar. "Terus juga kerugian ekonomi hubungan sosial antar masyarakat yang tadinya jalan dari satu Desa ke Desa lain gampang sekarang terhalang jalan tol itu harus muternya jauh, kan tidak boleh nyebrang jalan tol, jadi harus mutar. Dan ini juga termasuk kerugian didalam masyarakat," tutupnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: