Titik Macet Membentang dari Timur ke Barat Banyumas
Jelang Lebaran, Polres Siapkan Rekayasa Lalu Lintas PURWOKERTO-Pekan depan, arus mudik diprediksi mulai terlihat di wilayah Kabupaten Banyumas yang menjadi salah satu titik penting tiap mudik lebaran. Di wilayah ini, dua jalur utama mudik, yakni Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Jalur tengah penghubung jalur pantai utara (pantura) dan jalur selatan Jawa kerap menjadi titik rawan macet. Nyaris, tiap masa mudik lebaran, kemacetan panjang akibat volume kendaraan yang melonjak secara tiba-tiba muncul. Simpul macet terjadi lantaran keberadaan persimpangan yang berdekatan dengan pasar tradisional, perlintasan sebidang kereta api, pasar tumpah, dan limpahan kendaraan ke pusat kota. Kasatlantas Polres Banyumas melalui Kanit Dikyasa Ipda supeno mengatakan, titik rawan itu tersebar mulai dari perbatasan Banyumas-Brebes di sisi barat utara, tengah di sekitar Kota Purwokerto, hingga sisi timur perbatasan Banyumas dengan Kebumen. Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan tersebut, pihaknya tengah merekayasa jalur alternatif. Menurut dia dari arah Brebes diarahkan menuju ke Legok, Desa Pekuncen lalu menuju ke Cilongok ataupun Karanglewas. "Untuk saat ini kami berkoordinasi dengan Polres Brebes untuk dapat mengurangi simpul macet di wilayah Ajibarang," katanya. Ajibarang kerap bertambah macet lantaran keberadaan pasar tradisional dan tempat wisata yang biasanya ramai dikunjungi. Sebab itu, kerapkali kemacetan meluas hingga jalur penghubung Ajibarang-Wangon dan antara Ajibarang-Purwokerto. Dari Ajibarang ke arah timur, macet kerap terjadi antara Karanglewas-Purwokerto. "Nah untuk pengecoran-pengecoran jalan seperti di jalur Ajibarang, Kecila Kemranjen, dan Kedungwringin kami sudah mengimbau kepada pihak yang mengadakan proyek untuk selesai pada H-10," jelasnya. Adapun di jalur selatan dan timur Banyumas, titik macet teridentifikasi kerap terjadi di Pasar dan Persimpangan Rawalo, Perempatan Buntu dan perlintasan sebidang di Kecamatan Tambak. Di Kecamatan Tambak, kemacetan bertambah parah lantaran pasar tumpah. "Untuk itu kami mendirikan sebanyak 17 pos. Satu pos terpadu yang rencananya berada di alun-alun Purwokerto rencananya dipindah ke Ajibarang," terangnya. Meski begitu, pengalihan jalur ini masih tentative atau belum fix. "Nantinya akan dirapatkan lagi bersama dengan Dinhub," pungkasnya. (ali/hkm/aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: