Ruwet, Jokowi Semprot Pertamina dan PLN
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) mendapat teguran keras dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kemarahan Jokowi tersebut dikarenakan rumitnya investasi di Pertamina dan PLN saat banyak investor yang ingin berinvestasi di dua perusahaan pelat merah tersebut. “Saya melihat sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN, ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya, ruwetnya itu ada di birokrasi kita,” kata Presiden Jokowi dalam akun YouTube, Senin (22/11). Menurutnya, dalam urusan tersebut tidak perlu dibuat rumit. Bahkan, isinya merasa ingin sekali marah terhadap sesuatu yang diketahuinya. Sebab, urusan investasi yang sebetulnya mudah namun malah dipersulit. “Saya ini orang lapangan, saya ini kadang-kadang pengin marah untuk sesuatu yang saya tahu,” imbuhnya. Jokowi meminta agar BUMN tidak mempersulit investasi masuk ke Indonesia. Jika ada kendala, ia mempersilahkan untuk disampaikan langsung kepadanya. Tapi bisa disampaikan terlebih dahulu kepada menteri yang bersangkutan. Jokowi berharap semua arahan tersebut dapat disampaikan kepada jajaran direksi dan komisaris Pertamina maupun PLN dapat ditindaklanjuti di lapangan dan bisa diimplementasikan. Jokowi siap membantu segala kesulitan hingga investasi dapat terealisasi. “Kalau ada persoalan-persoalan yang memang mentok, besar dan ada politisnya, silahkan, saya buka pintu saya, jam berapa pun. Kalau ada hal yang besar, yang mungkin perlu ada dukungan politis, saya bisa sampaikan, oke jalan terus, saya di belakangmu. Itu,” jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/57-eks-pegawai-kpk-ajukan-banding-administratif-ke-jokowi/ Jokowi menambahkan, bukan hanya terkait investasi, namun perlu dilakukan perubahan secara global. Sebab, hal itu akan berdampak langsung kepada PLN dan Pertamina yang saat ini masih menggunakan bahan bakar fosil. “Pertamina juga bisnisnya berada pada posisi bisnis minyak dan gas yang mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan itu mengarahnya semua ke mobil listrik, yang saya pastikan akan segera dimulai di Eropa dan negara-negara lainnya,” jelasnya. (JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: