KPK Sempat Berat Melepas Johan Budi

KPK Sempat Berat Melepas Johan Budi

Hari Pertama Langsung Bertugas Jadi Jubir Presiden JAKARTA- Mantan juru bicara sekaligus plt komisioner KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, akhirnya masuk ke lingkar istana. Dia bergabung sebagai staf khusus (stafsus) presiden bidang komunikasi. Bahkan mulai kemarin (12/1) dia telah menjalankan tugas barunya tersebut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan secara langsung penunjukan Johan tersebut. "Jadi, mulai hari ini (kemarin, Red), Johan Budi saya minta untuk membantu saya ," tutur Presiden Jokowi, di Komplek Istana Presiden, Jakarta, kemarin (12/1). Menurut presiden, pertimbangan menarik Johan sebagai stafsus adalah setelah melihat pengalaman yang bersangkutan di KPK. Dengan itu, presiden berharap komunikasi program-program kepresidenan maupun pemerintah kepada rakyat nanti, bisa terbantu. "Dan, saya senang semakin banyak orang-orang baik yang membantu saya di lingkungan istana," tandas Jokowi. Kabar Johan menjadi masuk ke lingkar dalam istana sudah santer beberapa hari terakhir. Termasuk, berdasar kabar kedatangan lelaki kelahiran, Mojokerto, 48 tahun lalu itu, ke istana untuk bertemu presiden beberapa hari lalu. Meski demikian, hingga Senin (11/1) lalu, pihak istana belum mau membukanya. Mensesneg Pratikno diantara juga belum mau menyampaikan kepastian bergabungnya mantan jurnalis tersebut sebagai stafsus. Jawaban baru datang kemarin. Yaitu, ketika Johan Budi tiba-tiba terlihat datang di komplek Istana Kepresidenan. Dengan berbaju batik warna gelap, dia masuk dari pintu di samping Istana Negara dengan menumpang mobil golf. Mobil kecil yang dikendarai anggota Paspampres dan biasa digunakan sebagai sarana transportasi di dalam komplek istana tersebut, kemudian berhenti di kantor presiden. Dengan hanya melambaikan tangan ke awak media yang sudah lebih dulu berkumpul di sekitaran kantor presiden, Johan bergegas masuk ke kantor presiden. Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki termasuk yang menyertai saat itu. Teten membeberkan penunjukkan Johan sebagai stafsus merupakan permintaan presiden langsung. Presiden pula lah yang memerintahkan untuk menjalin komunikasi awal hingga akhirnya Johan menyatakan kesediaannya. "Yang naksir Pak Presiden langsung, waktu kami ngobrol berdua, Pak Johan akhirnya menyatakan kesediaan, dan itu saya sampaikan lagi ke Pak Presiden," tuturnya. Saat disinggung soal posisi nantinya, khususnya jika dikaitkan dengan keberadaan Tim Komunikasi  Presiden (TKP) yang lebih dulu ada, Teten menegaskan bahwa kehadiran Johan akan memperkuat tim yang berada di bawah koordinasi Mensesneg tersebut. Di tim tersebut sudah ada Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit. "Di tim komunikasi kan juga bukan cuma menyampaikan ke publik, tapi juga mengolah informasi, riset, koordinasi kementerian. Jadi, seperti halnya semua strategi komunikasi, juga kan tetap ada dapurnya," beber Teten. Kedatangan Johan ke Istana Presiden sebenarnya bukan hal baru. Jokowi sebenarnya sudah sejak lama menginginkan Johan mengisi posisi juru bicara (Jubir) presiden. Hanya saja, saat itu Ketua KPK Abraham Samad berat melepas Johan. "Sebenarnya sudah lama, tapi tenaganya masih dibutuhkan di KPK," ucap sumber Jawa Pos di KPK. Apa yang dirisaukan Samad waktu itu memang terjadi. Ketika KPK menghadapi konflik dengan Polri karena penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka, Johan langsung ditunjuk sebagai tim krisis. Salah satu tugasnya kembali menjadi jubir KPK. Padahal saat itu Johan telah menjadi Deputi Pencegahan dan jabatan jubir sedang dicarikan pengisi. Konon, keinginan Jokowi menjadikan Johan sebagai jubir sempat terhalang tembok partai. PDIP tampaknya tidak menghendaki Johan masuk istana. Entah mengapa PDIP enggan pada Johan. Ada dugaan ini terkait kengototan KPK yang saat itu di bawah Samad menelisik kasus BLBI. Saat itu Samad memang mengisyarat beberapa kali untuk memanggil Megawati sebagai saksi kasus BLBI. Selepas tak lagi menjadi pimpinan sementara KPK, Johan sebenarnya masih diharapkan di lembaga antirasuah itu. Salah satu yang menginginkan ialah Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Johan juga sempat mendapatkan tawaran menjadi Pimpinan redaksi dua perusahaan televisi. Sementara itu, keluarga terkejut dengan penunjukan Johan Budi sebagai staf khusus bidang komunikasi. Sebab, sejak gagal dalam seleksi pimpinan KPK, Johan Budi tak pernah komunikasi terkait profesi baru yang bakal digelutinya. "Saat itu, dia cuma minta doa agar dapat pekerjaan yang lebih baik," ujar Johan Budi Sukmono, kakak kandung Johan Budi, tadi malam. Selama ini Johan Budi tak suka menceritakan tentang seluk beluk pekerjaan yang tengah digeluti. Bahkan saat berkumpul dengan keluarganya pun, Johan justru lebih aktif mendengar cerita. "Sangat jarang mau cerita soal kerjaannya. Bahkan saat di KPK pun demikian," jelasnya. Terakhir bertemu dengan Johan, kata PNS Pemkab Mojokerto yang akrab disapa Johan Monel ini, Johan Budi pulang ke kampung halamannya di Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, sesaat setelah tak terpilih menjadi pimpinan KPK. Itu pun hanya menginap semalam. Saat terpilih menjadi Jubir Presiden pun, Monel mengaku justru mendengar kabar melalui berita. "Saya tahunya dari berita. Dan cukup kaget dengan berita itu," imbuhnya. Keluarga pun meminta, penghobi tahu goreng itu tetap amanah dengan tugas barunya tersebut. Tidak neko-neko dan tetap rendah hati. "Sebagai keluarga, memang bangga. Tapi, keluarga tetap mengharapkan Johan Budi amanah dengan jabatan yang kini diembannya," pungkas Monel. Sahabat karib Johan Budi, Syaiful Arsyad menceritakan, terpilihnya Johan Budi sebagai jubir cukup tepat. Penampilan yang kalem, apa adanya, serta rendah hati, membuat Johan mampu menjaga martabat kepresidenan. "Saya sangat yakin, Johan sangat mampu di jubir," katanya tadi malam. Dikatakan mantan anggota DPRD Kota Mojokerto ini, penampilan Johan Budi yang terlihat kalem selama ini memang bukan dibuat-buat. "Itu sudah sejak kecil. Dia memang berbeda dengan teman-temannya yang lain dalam berkomunikasi," imbuh pria yang akrab disapa Ipung ini. Pun dengan kecerdasannya. Johan di kalangan sahabatnya juga sebagai sosok yang tak pantang menyerah. Dalam setiap persoalan yang dihadapi, ia selalu mengerjakannya dengan baik. "Tidak pernah Johan gagal dalam mengerjakan tugas di sekolah," pungkas Ipung. (dyn/gun/ron/abi/JPG/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: