Pertanian Wilayah Kota Tidak Diprioritaskan
TERDESAK- Semakin banyak lahan pertanian yang terdesak pembangunan. FOTO: DOK/RADARMAS PURWOKERTO- Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di wilayah Kabupaten Banyumas yang akan berkurang hingga 6.000 hektare lebih, tidak membuat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) gusar. Solusinya, intensifikasi pertanian akan semakin ditingkatkan. “Lahan di kota Kota tidak diprioritaskan lagi memiliki Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Karena proses pembangunan tidak mungkin berjalan. Tetapi faktanya kan tetap ada sawah. Sokaraja itu termasuk kawasan kota, " kata Kepala Dinpertan-KP Banyumas, Widarso kepada Radar Banyumas. Dia menandaskan, produksi pertanian tidak hanyasoal luasan lahan. Namun pertanian juga ada intensifikasi untuk mendongkrak produksi. “Kalau luasan lahan berkurang, intensifikasi ditingkatkan,” tandasnya. Ia mengatakan, yang masuk dalam KP2B dan kemudian didalamnya ada LP2B adalah kawasan dan lahan yang sertifikatnya tidak boleh dialih fungsikan menjadi selain lahan pertanian pangan. Atau disebut lahan pertanian abadi. Saat ini produksi pertanian padi, kata Widarso masih stabil dalam posisinya yang surplus. Dalam satu tahun, panen padi mencapai 40 ribu sampai 50 ribu ton. Dengan total luas lahan pertanian mencapai 32.000 hektare. (hkm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: